Alice in Wonderland: Gabungan Teknologi Modern dan Gaya Ortodoks

Kamis, 25 Februari 2010 | 09:09
Erick Tobing

Alice in Wonderland Gabungan Teknologi Modern dan Gaya Ortodoks

Ya, hal ini benar-benar kejadian. Selama penggarapan film ini, Tim Burton sempat terserang stress yang luar biasa. Penyebabnya apalagi kalo bukan passion-nya yang besar terhadap cerita Alice in Wonderland.

"Saya ingin sekali memvisualisasikan film ini dengan sempurna. Tentunya, sesuai dengan gaya saya," bilang Tim, dalam sebuah wawancara.

Guna mendapatkan hasil yang terbaik, Tim Burton nggak segan-segan buat menggabungkan teknologi terkini dan teknik manual.

"Saya sempat berpikir untuk menggunakan gaya animasi di film ini. Namun, dengan gaya yang pernah digunakan Beowulf. Belakangan, saya merasa kalo hal itu kurang menantang. Makanya, saya kembali berpikir keras untuk mencari jalan keluar yang pas untuk visualisasi Alice in Wonderland," terang Tim.

Setelah lama berpikir, dia sempet kepikiran untuk membuat film ini full CGI dengan menggunakan green screen sebagai andalan. Namun belakangan hal ini dia urungkan.

"Saya nggak nyaman juga kalo harus total mengandalkan teknologi. Akhirnya saya berkesimpulan untuk menggabungkan gaya ortodoks dengan teknologi modern. Jadi, saya harus membangun beberapa set untuk digabungkan dengan teknologi green screen yang sebenarnya nggak begitu saya sukai," lanjut Tim.

Dan, dimulailah proyek Alice in Wonderland-nya Tim dengan menggunakan hibrida dua gaya. Untuk beberapa kostum karakter yang masih terkejar oleh penjahit, Tim spesial membentuk tim khusus untuk membuatnya. Sementara, untuk visualisasi yang sulit direalisasikan, barulah dia berdamai dengan green screen.

"Saya bisa janjikan, hasilnya akan lebih memukau dibanding semuanya dikerjakan dengan gaya CGI. Nafas real-nya lebih terasa. Dan karakter bisa lebih menjiwai peran," jelas Tim.

Editor : Erick Tobing