HAI-ONLINE.COM - Mungkin kalian nggak asing dengan istilah cewe kue, cewe mamba, dan cewe bumi. Tapi tau nggak sih kalian tentang Manic Pixie Dream Girl?
Yap, buatpara pecinta film mungkin kalian bakalan nggak asing dengan istilah ini, namun nggak sedikit yang masih asing karena karena istilah baru ini muncul lagi.
Nah,Manic Pixie Dream Girl biasanya digambarkan sebagai cewek dengan kepribadian ceria, menarik, cenderung quirky, punya sudut pandang kehidupan unik, dan suka tantangan.
Baca Juga: Muncul Istilah 'Cewek Mamba', Yaitu Tipe Cewek yang Suka Pake Outfit All Black Kayak Gothic
Gaya berpakaian Manic Pixie Dream Girl juga nggak beda jauh sama cewe kue.
Karakter MPDG
Manic Pixie Dream Girl
Biasanya karakter MPDG ini menjadi sebuah penyelamat protagonis pria dari kehidupan yang membosankan, contohnya seperti Summer dalam film 500 Days of Summer, yang membuat hidup Tom lebih berwarna. Ya walaupun kadang si Tom ada sakit hatinya dikit.
Pada intinya MPDG ini adalah pasangan idaman untuk protagonis cowok dalam film.
Istilah ini awalnya dikenalin oleh salah satu kritikus film bernama Nathan Rabin. Setelah nonton film Elizabethtown (2005) dalam film tersebut dirinya mengamati karakter Claire Colburn yang diperankan oleh Kirsten Dunst.
Rabin menciptakan istilah ini pada tahun 2007 dalam serial kolomnya My Year of Flops yang kemudian dirilis menjadi buku.
“Dunst mewujudkan tipe karakter yang suka gue sebut sebagai The Manic Pixie Dream Girl. Karakter ini hanya ada dalam imajinasi penulis dan sutradara untuk menyelamatkan pria muda merangkul kehidupan dan misteri serta petualangannya yang tak terbatas.” Jelas Rabin dalam kolomnya tersebut.
Baca Juga: Mana yang Paling Berbahaya di Kehidupan Sosial, Psikopat dan Sosiopat?
Ada Nggak Sih yang Nggak Setuju Sama Istilah Ini?
Namun, Kat Stoeffel rupanya nggak setuju dengan istilah tersebut dalam artikel yang dia tulis untuk The Cut.Menurutnya tokoh yang disebut MPDG cenderung seksis dan malah dinilai ngerendahin cewek. Hal tersebut bukan kesalahan karakter tersebut.
Melainkan kesalahan penulis skenario dan sutradaranya, Stoeffel menjelaskan gaseharusnya karakter tersebut dibuat cuma untuk hadir di kehidupan si cowok. Seakan-akan dirinya cuma buat mewarnai hidup cowok aja.
MPDG ini sebenarnya cocok buat dijadiin pacar sikapnya yang ceria, random dan cantik ini memang idaman banget untuk para cowo-cowo.
Walaupun Asik Tapi Kadang Bahaya Kalau Dijadiin Pacar
500 Days Of Summer
Mereka juga punya kepribadian yang implusif tindakan mereka akhirnya jadi suka random.
Memang hal ini membuat mereka jadi nggak ngebosenin. Tapi kadang hal ini membuat kita kebinungan dengan jalan pikiran mereka.
Contohnya kaya Summer (500 Days of Summer) yang tiba-tiba mutusin tanpa alasan yang jelas. Namun, abis putus tiba-tiba di telfon dapat kabar dia mau nikah padahal dirinya bilang dalam film dia gapercaya sama cinta sejati.
Baca Juga: Nggak Cuman Love Language, Kenali 5 Tipe Apology Language Berikut Ini
MPDG ini bahaya untuk para laki-laki yang suka percaya sama istilah “Happily ever after love story.”
Walaupun mereka punya sifat yang menyenangkan tapi, sifat yang random tersebut adalah hal yang bahaya, karena dirinya memiliki kepribadian yang sangat tidak stabil.
Terkadang mereka punya sifat yang menyenangkan, hal itu membuat kita dibuat mabuk asmara oleh mereka.
Tapi nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba mereka bisa minta putus tanpa alasan yang jelas.
Kenapa si MPDG punya sifat moodswing kaya gitu, biasanya hal tersebut disebabkan karena masa lalunya yang buruk.
Contohnya seperti Summer yang trauma dengan perceraian ibunya, yang membuat dirinya tidak percaya dengan cinta sejati. Atau contoh lain yaitu Alaska (Looking for Alaska) dibalik dirinya yang menyenangkan Alaska memiliki moodswing yang mengerikan, yang dipicu oleh trauma masa kecilnya.
MPDG memang dibutuhkan untuk para cowo yang hidupnya kosong dan canggung. Namun, MPDG lebih cocok sama cowo yang punya jiwa bebas juga supaya bisa mengimbangi sikap mereka. (*)
Penulis : Muhammad Halim Zunurain