HAI-ONLINE.COM - Sebenarnya, HAI hampir nggak jadi wawancara Ichiko Aoba ketika "nyegat" doi di The Alex Blake Charlie Sessions yang digelar di Singapura, Sabtu (25/2).
Permasalahannya karena waktunya si Ichiko terbatas banget nih.
Untungnya, gara-gara Ichiko Aoba bakal manggung di Indonesia, HAI dibolehin buat wawancara.
"Oh dari HAI ya, Indonesia? Gue tau lo, kok!" kata Max Meyer dari manajemen Ichiko Aoba.
Yap, cewek yang dikenal dengan musik folk-nya yang calming ini berhasil HAI wawancara sebelum doi ke Jakarta.
Mau tau ngomongin apa aja?
Lo bakal manggung dua kali di Jakarta, 2 dan 3 Maret ini. Dua-duanya sold out! Apa yang lo harapkan dari fans di Indonesia?Aku harusnya manggung di Indonesia 3 tahun lalu. Aku juga tau banyak fans mau nonton.
Namun konser dibatalkan karena pandemi dan pasti banyak yang kecewa.
Aku yakin banyak yang nunggu, dan (selama periode pandemi, RED) fans juga kayaknya makin banyak, jadi aku sangat nggak sabar buat datang ke Indonesia! Mereka pasti antusias banget.
Tema-tema lagu lo berkaitan sama alam, spiritual, dan menemukan diri sendiri. Apa sih yang lo harap lo bisa sampaikan lewat musik?Semua orang punya kepribadian masing-masing. Dari manapun mereka berasal, pasti punya semangat yang berbeda.
Jadi aku ingin menyampaikan itu. Nggak ada batasan dalam dengerin musik kok!
Baca Juga: Ikut Nihongo Partners, SMAN 18 JKT Belajar Bahasa & Pilah Sampah ala Jepang
Banyak dari lagu lo berasa sangat minimalis. Dari mana dapet inspirasi?Alam, sih. Semuanya sangat organik.
Kayak dari suara burung dan lainnya, semua masuk dalam proses songwriting.
Apa lo punya kondisi ideal buat garap lagu? Kayak harus sepi, atau berada di lingkungan tertentu?Pas tidur. Tepatnya di tengah-tengah antara masih tidur dan agak kebangun.
Pas bangun sih segalanya terlalu "nyata", tapi kalo saat tidur, tepatnya bermimpi, aku dapat banyak ide.
Jadi lo inget mimpi-mimpi lo?
Yeah, semuanya!
Balik lagi ngomongin fans, kan penggemar lo banyak ya, nggak cuma di Jepang doang. Apa para fans punya peran dalam karya lo juga?
Kadang aku melakukan hal online seperti livestream, dan banyak fans yang berkomentar.
Kayak ada masukan untuk sebuah bagian lagu, jadi aku gunakan saran itu untuk mengembangkan karya-karya selanjutnya. Jadi ada proses dua arah. Di konser juga begitu, kadang aku improvisasi saat manggung, dan ada komentar dari fans.
Kalo lagi tur gini terus kangen rumah, lo ngapain?Makan sup miso, sih!
*Terima kasih kepada 24OWLS yang telah memungkinkan wawancara ini terjadi!