HAI-ONLINE.COM –Dengan adanya fenomena vinyl records yang akhir-akhir ini mulai jadi tren kembali, pernah nggak sih lo kepikiran sama cara pembuatannya?
Dipatenkan oleh Léon Scott pada 1857, piringan berdiameter 40 cm ini digunakan untuk memutar lagu di gramofon.
Akibat visual mereka yang kelihatan rumit dan nggak masuk akal, banyak orang yang bingung sama sistem pembuatan piringan hitam.
Baca Juga: Seni Bernyawa Otaku, Seniman Bandung, Machine56 Gelar Solo Exhibition di Jepang
Diadaptasi dari situs Europeana, secara singkat, vinyl sebenarnya adalah sebuah bentuk catatan rekaman yang di-pressed ke dalam sebuah piringan.
Dalam step awal ketika proses mastering di studio pemotongan, soundtrack bakal dibagi menjadi master foil.
Master foil atau asetat, kemudian dibuat menjadi perak dan dilapisi secara elektrokimia dengan lapisan logam tipis aka galvanis.
Pada langkah besar terakhir, lapisan foil dan logam bakal dipisahkan, dan kemudian digunakan sebagai cetakan negative atau dikenal juga sebagai matrices. Secara umum, sekitar 1.000 rekaman bisa di-pressed ke dalamnya.
Sebelum proses pengepresan, matrices harus dipusatkan serta dirapikan ujung-ujungnya sebelum dijepit ke dalam mesin.
Apa yang disebut ‘vinyl cake’ kemudian dipasang untuk produksi piringan hitam. Cake ini diproduksi sesaat sebelum proses pengepresan.
Setelah itu, butiran Polyvinyl Chloride (PVC) kemudian dipanaskan hingga 160 derajat Celcius, di mana ia memasuki keadaan kental dan bisa dibentuk menjadi ‘vinyl cake’ kecil, yang akhirnya ditempatkan di mesin press.
FYI, cake tersebut punya berat sekitar 160-gram, yang kemudian di-setting dalam mesin press dengan berat 110-ton, yang selanjutnya didinginkan menggunakan air.
Baca Juga: Wawancara HAI Bareng Cheat Codes Tentang Album Country Pertamanya
Selama proses pengepresan, label kertas ditempelkan pada kedua sisi kosong. Mereka bakal melekat kuat pada vinyl setelah pengepresan, sehingga nggak bisa dilepas tanpa menyebabkan kerusakan.
Fun fact tentang rekaman yang biasanya berwarna hitam adalah karena adanya penambahan pewarna karbon hitam.
Namun, PVC itu sendiri adalah transparan, yang artinya warna lain bisa aja ditambahkan atau dibiarkan transparan.
Langkah terakhir dalam produksi piringan hitam adalah pemangkasan. Jelasnya, setelah cake ditekan, tepi cakram vinyl yang menonjol akan dipotong. Pengoperasian ini dilakukan saat vinyl masih hangat, yang kemudian didiamkan sampai dingin.
Rekaman LP (long-playing) dengan waktu pemutaran 20 hingga 25 menit per sisi rekaman, punya diameter standar 12-inci dengan berat rata-rata 140-gram.
Pinggiran yang tadinya dipangkas bisa dilebur kembali dan digunakan buat pengepresan yang lebih lanjut.
Buat selengkapnya, tonton di sini:
(*)