HAI-Online.com - Lima cowok Yogyakarta yang tergabung dalam Sheila on 7 ini sempat harus berhadapan dengan histeria massa dan beban satu juta kopi di penghujung tahun 90-an.
Mereka saat itu sukses menancapkan bendera kepopuleran mereka di industri musik Indonesia.
Sang vokalis, Duta mengungkapkan bahwa ia nggak mungkin melupakan album pertama mereka, Sheila on 7 yang dirilis 1997 silam itu.
Dengan berbekal tiga hits yakni, Dan, JAP, dan Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki, tiga hits ini cukup membuat rekor angka penjualan hingga satu juta kopi.
Baca Juga: Eross Sheila on 7 Sebut 'Dan' Adalah Lagu Anugerah Dari Tuhan
“Itu keberuntungan. Kami lucky banget,” ujar Duta dikutip dari arsip HAI 18/XXXVIII/4 Mei 2009.
Tapi buat personel SO7, bukan ‘satu juta kopi’ yang bikin mereka pusing, justru kehidupan pribadi mereka saat itu sempat terusik.
“Wuah, boro-boro mikirin band lain, kami semua ngurus diri sendiri aja susah waktu itu. Mulai dari fans yang telepon ke rumah tengah malem, dateng ke rumah tapi nggak mau pulang. Pokoknya nggak tenang deh,” aku Eross.
Berkat album ini juga fans mereka, Sheila gank menyebar sampai pelosok Nusantara. Bahkan, sampai ke negara tetangga kayak Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Eross merasa saat itu terasa cepat untuknya. Apalagi waktu memulai ini semua tanpa penghargaan apa-apa. Belum lagi soal efek akibat prestasinya.
Di sebuah wawancara bersama HAI di 2002, Eross curhat soal beban yang untuk terus selalu bikin lagu bagus.
“Kayaknya semua dinding di Sony tempat SO7 bernaung, sekarang bernama Sony Music Indonesia ngomong ke gue ‘ayo bikin lagu bagus, bikin lagu bagus!’,” ujarnya saat itu.
Namun Eross yakin waktu mereka ngetren saat itu juga nggak lepas dari faktor sosok.
“Dibandingin band lain, kami muncul dengan usia yang relatif masih muda. Umur kami masih 18-19 tahun waktu itu. Seperti membuktikan bahwa dengan usia muda, skill seperti itu, kami bisa,” beber Eross.
Baca Juga: Sheila on 7 Disebut Jiplak Lagu Boyzone, Duta: Itu Kebetulan Aja
FYI, angka penjualan satu juta kopi mereka ini diraih dalam kurun 1997-1998. Hebatnya, 600 ribu kopi di antaranya, diraih cuma dalam waktu enam bulan. Bisa dibilang, dalam sebulan mereka berhasil jual 100 ribu kopi. (*)