Lilo KLa Nggak Setuju Kalo Album Kedua Padi Dibilang Lebih Komersil

Rabu, 15 Februari 2023 | 13:08
HAI

Terkait album kedua Padi yang disebut lebih komersil

HAI-ONLINE.COM – Album kedua Padi “Sesuatu Yang Tertunda (SYT)” sempat dibilang sebagai album yang lebih komersil dari segi kualitasnya.

Sejenius apapun strategi yang dilancarkan Sony Music, pasti bakal melempem kalo materi “jualannya” nggak berkualitas. Namun, untungnya hampir seluruh lagu yang ada di SYT punya kualitas lumayan.

Kalo disbanding “Dunia Lain”, materi yang ada di SYT terasa lebih gampang dicerna dan enak didengar berulang-ulang. Setuju?

Mulai dari ‘Bayangkanlah’ hingga ‘Kasih Tak Sampai’, semua punya kekuatan secara komersial.

Baca Juga: Iwan Fals Sempat Protes Terkait Kata ‘Asing’ di Salah Satu Lagu Padi

“Buat album ini, memang ada pemikirian ke arah sana (komersial). Bukan tanpa alasa. Udah banyak contoh, band atau artis yang album pertamanya sukses tapi begitu masuk album kedua malah jeblok. Itu yang coba dihindari,” ujar Pak Jan dari Sony Music yang terlibat cukup dalam selama proses rekaman SYT kala itu, dikutip dari arsip HAI edisi 45/XXV/2002.

Hebatnya, biarpun “disusupi” sama unsur komersil, tetep aja hasil yang terdengar nggak jatuh jadi kacangan.

Bahkan untuk urusan ini pun, Romulo Radjadin alias Lilo yang merupakan mantan gitaris KLa Project sampe angkat topi.

“Gue nggak terlalu setuju kalo album kedua Padi dibilang lebih komersil. Soalnya yang gue denger malah sebaliknya,” tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa jalur yang kala itu udah dirintis oleh Padi sejak awal, jadi ngebedain mereka dengan band-band lain, dan mereka konsisten.

Perlu diingat juga, bahwa suksesnya Padi juga “tertolong” oleh pasar alias konsumen musik Indonesia yang emang kupingnya udah biasa dibawa “susah” dan jauh lebih apresiatif terhadap segala jenis musik.

Baca Juga: Piyu: Padi Dianggap Band Rock, Padahal Kita Penggennya Nggak Gitu

“Sepertinya sekarang ada tututan terhadap musik-musik yang berbobot, serius dan nggak terlalu ringan. Nah, kebutuhan itulah yang dilayani dengan baik oleh Padi. Bisa dibilang mereka adalah salah satu yang pertama yang muncul dengan kemasan musik seperti itu,” terang Pak Jan.

Begitupun dengan Lilo yang kembali mengeluarkan pendapatnya, menyebutkan bahwa pasar musik Indonesia kala itu memang lagi menggembirakan dan lebih reseptif terhadap musik-musik model baru.

“Biarpun musti diakui kalo Padi tuh ibaratnya tinggal ngelanjutin jalur yang udah dibuka sama Dewa, tapi tetep aja kalo pasarnya nggak apresiatif, nggak bakal bisa kayak sekarang ini jadinya.” (*)

Tag

Editor : Al Sobry