HAI-ONLINE.COM –Gaya nostalgia Y2K dan grunge mencapai puncak kebangkitannya pada 2022 lalu, disertai dengan kepopuleran yang meningkat di kalangan Gen Z hingga saat ini.
Menghidupkan kembali estetika pada akhir 80-an serta awal 2000-an, Gen Z mengadopsi kembali tren mode Y2K dan grunge, sembari menggabungkan banyak elemen baru yang telah dimodifikasi.
Jika diperhatikan, respon atas keragaman fashion ini semakin hari kian meningkat, dengan terus munculnya content creator yang mengimplementasikan mode tersebut.
Dilansir dari Highsnobiety, suka nggak suka, para experts sendiri udah memperkirakan bahwa tren ini bakal bertahan lebih lama.
Di samping munculnya fenomena revolusi style dan penyesuaian, nyatanya saat ini banyak ditemukan addition yang nggak sesuai dan cukup melenceng dari term orisinil Y2K dan grunge.
Kini, dua aliran fashion ini terkadang dianggap serupa, dan bahkan sering didefinisikan secara kurang tepat.
Biar lo nggak kebingungan, HAI udah merangkum perbedaan antara keduanya, yang bisa lo baca dalam tulisan di bawah ini.
Apa itu grunge fashion?
Memulai kiprahnya sebagai genre musik rock di tahun 80 hingga 90-an, skena musik ini memulai sebuah sub-culture yang menginspirasi gerakan grunge, dan berakhir menjadi sebuah era.
Lahir di Seattle, Washington, grunge memadukan unsur punk rock dan metal, yang dikombinasikan dengan suara heavy bass dan electric guitar.
Dalam karya mereka, seniman grunge seringnya menggambarkan tema-tema yang serupa dengan anti konsumerisme, isolasi sosial, dan kesalahpahaman.
Beberapa band seperti Nirvana, Pearl Jam, The Smashing Pumpkins, Alice in Chains, dan Radiohead, turut jadi ikon buat aliran musik ini.
Fashion grunge disepakati lahir dari kebanyakan musisi grunge yang miskin pada era-nya, dan membeli pakaian mereka lewat toko barang bekas aka thirfting.
Dirangkum dari situs Affliction Clothing, pada dasarnya grunge fashion menggemakan tentang gerakan gila, sikap yang muram, dan ketidakpedulian secara umum.
Pada masanya, tren fashion ini cenderung meniru gaya dari kebanyakan pakaian yang dikenakan sama anggota band.
Tone warna yang dark, gaya yang edgy, leather jacket, jeans, combat and platform boots, silver jewerly, lengan cut-off, studded belts, dan nggak lupa pakaian yang serba hitam, jadi ciri khas dari style ini.
Editor majalah Details pada tahun 1993, James Truman, mengungkapkan pendapatnya tentang fashion grunge.
"Bagi gue, hal tentang grunge bukanlah anti-fashion. Punk adalah anti-fashion. Tapi, grunge adalah tentang nggak membuat pernyataan,” ungkap Truman, yang dikutip dari The New York Times.
Selain pakaian, dalam era-nya, gaya grunge juga dianggap sebagai sesuatu dengan tampilan yang ‘nggak terawat.’
Istilah tersebut menggambarkan hal-hal selayaknya rambut yang nggak dicuci, berantakan, dan wajah cowok yang nggak dicukur.
Sedangkan bagi cewek, grunge didefinisikan sebagai tampilan yang lebih grunge-chic, dengan potongan rambut pixie pendek, serta tambahan eyeshadow dan lipstick yang gelap.
Selain itu, estetika cewek dalam mode ini juga dipopulerkan sama istri Curt Cobain, Courtney Love, dengan penggambaran Kinderwhore yang lebih feminine dan edgy.
Baca Juga: Kok Bisa Sih Style Gorpcore Jadi Fashion Populer di Kalangan Gen Z?
Terus, apa bedanya sama fashion Y2K?
Punya ciri khas dari perpaduan budaya pop millennium dan teknologi, Y2K secara singkat menggambarkan awalan dari sebuah era yang baru.
Secara umum, orang-orang seringnya mengira bahwa Y2K cuma mengacu pada tren dari dekade 2000 hingga 2010, akibat namanya yang merupakan singkatan dari ‘Year 2000,’
Tapi, sebenarnya istilah Y2K punya makna yang jauh lebih dalam dari sekadar arti harfiah dari kata-kata tersebut.
Dikutip dari website Collage Fashion, estetika Y2K muncul pada tahun-tahun terakhir era 90-an, ketika orang-orang secara bersamaan merasakan takut dan senang atas antisipasi munculnya teknologi.
Bagi banyak orang, tahun 2000 berarti awal dari masa kemakmuran dan era yang benar-benar baru. Bahkan, mereka menganggapnya sebagai awal dari akhir dari dunia ini.
Karena itulah budaya Y2K dibentuk oleh hal-hal semacam konsumerisme mewah, penimbunan barang dari designer, dan habit untuk mengejar tren futuristik melalui pakaian.
Mengambil inspirasi dari ikon fesyen selebriti tahun 2000-an seperti Britney Spears, Paris Hilton, dan Lindsay Lohan, fashion ini akrab sama komponen inti yang mendominasi keceriaan.
Selain itu, ikon pop cultureAmerika di masa kecil, salah satunya Bratz Dolls, ikut menjadi inspirasi fesyen buat tampilan Y2K, karena style mereka yang selalu berkilau dan penuh dengan warna pink.
Beberapa film 2000-an, termasuk Mean Girls, Clueless, dan Legally Blonde, serta merta jadi inspirasi Y2K, karena menampilkan karakter utama yang stylish, dan suka berpakaian berlebihan.
Pakaian dan streetwear dari era ini menampilkan banyak banget bling-bling, logo designer, serta potongan slimmed-down pada kemeja dan gaun, yang mencerminkan sebuah ide teknologi yang efisien.