HAI-ONLINE.COM - Situasi yang menjadi awal mula mengeram tubuh Slank dimulai dari pelanggaran yang dilakukan Pay dan sempat dibeberkan oleh Kaka.
Mengutip arsipmajalah HAI 21/XVI/26 Mei 1992, awal "keributan" bermula pas kaset rekaman kelompok Rocky beredar, yang mana cowok dengan nama asli Barlin Burman itu ikutan tampil di album tersebut.
Walau Pay diketahui sering ngebantu rekaman artis lain, tapi doi tetap berada di belakang layar.
Baca Juga: Pay: Bagi Kami Slank Cukup Sampai Album Kelima. Mendingan Bubar Aja!
Nggak kayak yang terjadi di rekaman ini. "Kalo sampai menampilkan wajah dalam video klip sang penyanyi apalagi tampil di cover album, itu sudah mengkhianati Slank," tukas Bimbim.
Lebih dari itu, Pay juga dituding dengan tampilnya di cover, ia dianggap udah bergabung dalam grup baru.
"Ini sudah keterlaluan. Perbuatannya sama saja memperkosa musik yang telah ditekuni Slank selama ini," tutur Indra kala itu.
Kaka pun ikut memaparkan komentarnya, di mana ia menyebutkan, "Lagian musik yang dibawakan Pay itu terkesan murahan. Hingga timbul kesan Pay telah melacurkan diri. Mau dikemanakan muka Slank kalo sudah begitu."
Baca Juga: Kaka Sebut Lagu ‘Ku Tak Bisa’ Slank Nggak Butuh Suara Penyanyi Kontes
Tentunya situasi itu bikin personel dan pihak yang terkait dengan Slank kecewa, karena pada nggak nyangka juga kalo Pay bisa berlaku sejauh itu.
Termasuk Boedi Soesatio selaku produser Slank. "Padahal untuk album solo Pay, misalnya, saya sudah menawari padanya jauh-jauh hari. Ia juga sudah sering bikin kesalahan, tapi sejauh ini kita selalu memaafkan," paparnya.
Dan yap, bagi Slank, apa yang dilakukan Pay kala itu lah yang menjadi dirinya udah sulit buat dimaafin.