Fenomena Tren 'Sepatu Astro Boy' Big Red Boots MSCHF: Jelek apa Keren?

Minggu, 12 Februari 2023 | 15:00
Instagram @garrettbruce & Twitter @saint

Garrett Bruce on 'Big Red Boots' from MSCHF

HAI-ONLINE.COM –Dalam beberapa hari terakhir, media sosial dipenuhi sama postingan orang-orang yang memakai boots besar berwarna merah ala kartun Astro Boy.

Sepatu tersebut merupakan rilisan dari sebuah perusahaan kolektif seni asal Amerika bernama MSCHF, yang siap menjualnya ke publik pada 16 Februari mendatang.

Dibandrol seharga $350 atau setara dengan 5.315.000IDR, sepatu boots berbahan karet ini sukses mendapatkan banyak atensi dan kritik dari masyarakat.

Pasalnya, selain dianggap mempunyai model yang absurd serta esensi yang kurang signifikan, koleksi ‘Big Red Boots’ ini dirasa terlalu mahal buat seukuran sepatu dengan kualitas material yang biasa aja.

Selain itu, proporsi yang nggak lazim dan application yang terlihat kurang cozy, bikin produk tersebut semakin kena ‘cancel’ sama orang-orang di internet.

MSCHF

'Big Red Boots' from MSCHF.

Tapi di sisi lain, banyak influencers dan fashion folk yang menggandrungi mode tersebut, dan bahkan rela merogoh kocek yang lumayan besar untuk membelinya, meskipun mereka tahu bahwa produknyanggak possible buat dipakai sehari-hari.

Kebanyakan dari mereka merasa bahwa koleksi tersebut fine-fine aja, dan berpendapat bahwa itu bisa membuat outfit lo jadi semakin keren.

Meskipun tampaknya koleksi ini cuma sustain buat keperluan foto-foto doang, nyatanya semakin hari semakin banyak content creator yang nge-review produk ini, dan bahkan ngasih rekomendasi ke penonton buat membelinya.

Nggak hanya itu, meskipun kelihatannya kurang comfortable, para influencers tersebut mulai nge-counter pendapat kontras dari orang-orang di internet, dengan mulai menggunakannya sebagai outfit for hangout,yang dipakai di jalanan umum.

Baca Juga: Nike Resmi Gugat BAPE Atas Tuduhan Menjiplak Design Sepatu

Tapi, apa sih yang membuat rilisan dari MSCHF ini digandrungi sama beberapa fashion folk?

Sejauh ini, belum ada penjelasan yang lengkap mengenai konteks tersebut, khususnya dari para experts.

Namun, Charlie Teasdale dari Esquire, menggambarkan fenomena ini demikian dengan hubungannya beserta media sosial.

Teasdale menuliskan bahwa nggak ada seorangpun yang mau membayar label seharga $350, jika bukan bermaksud buat mempostingnya di media sosial.

Nggak cuma untuk produk ini, namun konteks ini berlaku juga sama kebanyakan barang di luar sana.

Selain itu, Teasdale juga memprediksi bahwa tren 'Big Red Shoes' nggak akan bertahan lama di pasaran akibat beberapa kekonyolannya.

Menurut Teasdale, alasan dari kebanyakan komoditi yang kita beli, bukanlah karena hal itu menarik bagi kita secara bawaan, atau mungkin cantik dan stylishdari segiobjektif, melainkan karena produk tersebut dianggap bakal terlihat bagus ketika terpajang di media sosial.

Artinya, dengan membeli dan memotret barang tersebut, orang asing di internet bakalan terkesan sama mereka, dan menganggapnya sebagai orang fesyen yang update dan stylish.

Jadi, secara garis besar, saat ini komoditi tersebut memang ramai di internet, namun belum tentu di dunia nyata, karena mereka memang membelinya hanya untuk keperluan feeds.

Pendapat tersebut sebenarnya cukup related sama pernyataan dari MSCHF, melalui deskrpsi produknya.

“Estetika dari ‘Overton Window’ terus membentang terbuka menuju ketidaknyataan. Perpaduan yang berkelanjutan antara estetika virtual dan dunia nyata membuat kami mengejar rangsangan supernormal,” tulis MSCHF.

Dengan kata lain, sosial media dan produk ini memang berhubungan, karena MSCHF sendiri telah mencerminkan estetika dari dunia maya dan realitas yang semakin melebur, lewat produknya.

So, tren ini menurut lo keren atau sebaliknya nih sob?

Lo juga bisa nonton review singkatnya di sini:

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya