HAI-Online.com - Throwback tahun 2000an, band pop asal Yogyakarta, Sheila on 7 sempat diisukan mau bubar gara-gara masalah internal.
Isu bubarnya Duta dan kawan-kawan ini naik usai mereka berhasil mencetak rekor penjualan kasetnya.
Kabarnya isu mau bubar ini berawal dari gara-gara pembagian honor yang dianggap nggak adil.
Namun, muncul isu lain juga yang menyebut bahwa manajer SO7 saat itu, Anton Kurniawan, bawa kabur honor manggung yang bikin personel Sheila pusing melacak jejaknya.
Drummernya saat itu, Anton Widiastanto, juga sempat ngancem keluar dari band.
Namun Eross, Adam, Sakti, dan Anton (drum) menyangkal hal tersebut mentah-mentah.
Baca Juga: Eross Sheila on 7 Sebut 'Dan' Adalah Lagu Anugerah Dari Tuhan
"Semua baik-baik aja. Kami terus melakukan pembenahan di sisi manajemen. Tapi kalo soal intern oke-oke aja," terang Eross dikutip dari arsip HAI tahun 2000.
"Semua selalu diomongin secara transparan kok. Kalo itung-itungan [honor], kami selalu ikutan," tambah Sakti.
Emang sih, honor sempat macet di satu saluran. Awalnya waktu Anton (drum) sakit dan harus dirawat di RS Carolus, Jakarta.
Mau nggak mau, doi jadi anggota terakhir yang pulang kampung. Dan, otomatis, doi jadi personel yang paling belakang terima honornya.
Waktu balik ke Yogya, ia sempat susah ketemu sang manajer. Nah, masa 'pencarian' itu lah rupanya kecium pihak luar. Isu pun berkembang.
Parahnya, urusan honor ini dikait-kaitkan terus sampai proses penerimaan royalti dari Sony Music yang katanya nggak adil.
Padahal, menurut Eross, sampai November 1999 pembayaran dari pihak Sony lancar-lancar aja.
"Kami dibayar per kuartal. Biasanya saat pembayaran, kami berlima plus manajer atau paling nggak beberapa dari kami dipanggil ke markas Sony. Dijelasin sampe detil itung-itungannya. Baru abis itu dikasih bukti transfer banknya," terang Sakti.
"Biasanya dibedain. Penulis lagu tuh dapet sedikit lebih dibanding anggota yang lain. Selebihnya sama!" timpal Eross.
"Tapi, yang jelas dapet bagian cuma kami berlima," tambah Anton (drum).
Baca Juga: Sheila on 7 Disebut Jiplak Lagu Boyzone, Duta: Itu Kebetulan Aja
Semua jatah SO7 masuk ke rekening atas nama Anton, sang manajer.
Dan untuk menghindari salah paham di kemudian hari, awal tahun ini, SO7 membuka join rekening memakai nama Adam.
Setelah semua pembayaran masuk, barulah duit itu dibagi-bagi sesuai jatah. Sedangkan jatah buat bayar manajer diambil dari bagian masing-masing personel band.
Pola yang sama juga berlaku dalam pembagian honor manggung.
"Besar gajinya Anton (manajer) tergantung nilai kontrak manggung kami. Moga-moga, nantinya, kami bisa ngasih gaji tetep buat dia dan anggota manajemen lain," harap Anton. (*)