HAI-ONLINE.COM - Parlin Burman, alias Pay dipecat Slank memang pada 1997, tapi gosip ia bakal ditendang dari Potlot telah hadir sejak 1992.
Apa yang tengah terjadi antara Pay dengan Slank pada 1992? Dari yang diungkapkan para personel Slank (minus Pay) dan Boedi Soesatio, sang produser kepada HAI, Pay telah melanggar peraturan grup itu.
Dan serunya lagi, Pay dinilai telah kelewatan. Hingga sampai batas yang sulit ditolerir lagi. Awal 'keributan' berawal ketika kaset rekaman kelompok Rocky beredar. Dan memang, Pay ikutan tampil di album itu.
Lho, bukannya sering Pay membantu rekaman artis-artis musik lain?
"Membantu untuk mengisi gitar atau membuat aransemen sih boleh saja. Asalkan tetap di belakang layar. Kalo sampai menampilkan wajah dalam videoklip sang penyanyi apalagi tampil di cover album, itu sudah mengkhianati Slank," tukas Bimbim, personil Slank yang paling 'dituakan'.
Lebih dari itu, Pay pun dituding dengan tampilnya di cover, ia dianggap sudah bergabung dalam grup baru.
Baca Juga: Lagu Slank 'I Miss You But I Hate You' Ternyata Punya Judul Awal yang Cringe
"Ini sudah keterlaluan. Perbuatannya sama saja merusak musik yang telah ditekuni Slank selama ini," tutur Indra, sang pemain keyboards.
Serunya lagi, "Lagian musik yang dibawakan Pay itu terkesan murahan. Hingga timbul kesan Pay telah melacurkan diri. Mau di kemanakan muka Slank kalo sudah begitu," ujar Kaka, sang vokalis, tak kalah berang.
"Saya kecewa sekali. Nggak menyangka kalo Pay berlaku sejauh itu. Padahal untuk album solo Pay, misalnya, saya sudah menawari padanya jauh-jauh hari," lanjut Boedi Soesatio, sang produser,
"Ia juga sudah Sering bikin kesalahan, tapi sejauh ini kita selalu memaafkan."
Pay boleh saja 'diserang', tapi apa yang sesungguhnya tengah dilakoni ia sendiri?
Dihubungi HAI di studio Triple M, Pay mengaku kaget bahwa kerja barengnya dengan Deddy Dores dalam rekaman Rocky itu jadi bikin ribut.
"Sikap anak-anak Slank biasa saja. Latihan juga berjalan, sebagaimana jadwal," kata Pay.
Ketika ditanya, tentang banyak keterlibatannya dengan musisi lain, Pay langsung menukas, "Kan saya pernah bilang kepada HAI, kalo saya sedang dituntut memenuhi berbagai kebutuhan. Dan kalo saya mencarinya di luar Slank, apa aalahnya? Lagian pemasukan dari Slank sendiri nggak terlaiu besar."
Namun, "Demi Slank, saya bersedia minta maaf. Karena ketika Slank berdiri kita semua sudah sepakat. Jika satu keluar, maka semua bubar. Jadi tak mungkin bagi saya meninggalkan Slank," kata Pay.
Ya, betul. Karena biar menurut empat personel lainnya Slank tetap bisa jalan tanpa Pay toh akibatnya grup jadi kurang utuh. Seperti itulah kisah Pay yang hampir dipecat Slank pada 1992 silam, dilansir dari arsip HAI.