HAI-ONLINE.COM – Beberapa tahun belakangan ini, lagi rame banget istilah “love language” (bahasa cinta) diperbincangkan di kalangan remaja hingga dewasa.
Biasanya sih obrolan terkait love language ini seringnya dibahas bareng pasangan, atau bahkan bisa juga sih bareng sahabat bahkan saudara.
Sejak kemunculan istilah tersebut muncul, banyak nih anak muda yang kepo sama love language mereka itu apa.
Dilansir melalui Verywell Mind, love languagemerupakan lima macam gambaran yang ada untuk seseorang menerima dan mengekspresikan cinta dalam satu hubungan.
Nah, lewat bahasa cinta itulah seseorang dan pasangannya bakal saling tau karakteristik masing-masing dari mereka, serta bisa ngerasa lebih dicintai dan dihargai.
Love language itu sendiri terdiri dari 5 jenis, yaitu:
- Words of Affirmation : mengungkapkan kasih sayang lewat kata-kata, contohnya ngasih pujian atau penghargaan.
- Quality Time : menginginkan perhatian yang penuh saat menghabiskan waktu bersama.
- Phsycal Touch : merasakan cinta lewat sentuhan fisik, contohnya kayak pegangan tangan atau berpelukan.
- Acts of Service : mengedepankan tindakan nyata ke pasangan, jadi nggak omdo (omong doang) gitu ya sob!
- Receiving Gifts : ngerasa dicintai dengan ngasih hadiah.
Baca Juga: Sering Berantem sama Pacar? Mungkin Kalian Punya 'Love Language' yang Beda, Pahami 5 Jenisnya !
Tapi tau nggak lo, kapan dan siapa yang pertama kali mencetuskan istilah love language itu?
Walau viral-nya baru aja terjadi di beberapa tahun ini, tapi ternyata istilah itu udah cukup lama lho hadir.
Jadi, sosok di balik istilah itu adalah seorang penulis dan penasihat pernikahan asal Amerika Serikat bernama Gary Chapman.
Gary Chapman memperkenalkan istilah love language
Lima love language itu sendiri muncul pertama kali dalam bukunya yang berjudul “The 5 Love Language”, yang terbit pada tahun 1992.
Sebelum nerbitin buku itu, Chapman ini banyak memperhatikan dan meneliti pola para pasangan yang konsultasi sama doi.
Baca Juga: Sebuah Laporan Mengungkapkan Bahwa Ada 2 Jenis Love Language Baru
Cover buku
Dari berbagai macam masalah yang ia temui dari client-nya itulah, Chapman mulai sadar kalo pasangan itu sering salah memahami kebutuhan satu sama lain.
“Pengetahuan seputar love language bisa membantu menunjukkan rasa sayang dan cinta secara tepat kepada pasangan. Sebab terkadang, apabila seseorang tidak mendapatka perlakuan yang sesuai dengan bahasa kasihnya, maka akan muncul perasaan tidak dicintai,” tulisnya yang masih dikutip melalui Verywell Mind.
Jadi, istilah love laguage itu udah cukup lama sob, dan bahkan untuk lima jenisnya itupun ada karena sebuah penelitian juga.