HAI-ONLINE.COM -Aplikasi dating Lunch Actually, bikin statement kalau 58% jomblo Indonesia nggak punya kesempatan buat nge-date sepanjang tahun 2022.
Hal ini terjadi karena 2022 dianggap sebagai tahun percobaan buat nge-date, setelah selama ini terkurung sama aktivitas lockdown.
Tapi, Lunch Actually juga bilang kalau orang-orang ternyata udah mulai siap buat beraksi di tahun ini.
Terbukti dari hasil survei tersebut, para jomblo dibilang lebih terbuka dengan pengalaman baru waktu nge-date, termasuk berpindah ke tempat dan negara lain demi pasangan (72% cowok single dan 85% cewek single).
Selain itu, mereka juga mau-mau aja buat nge-date bareng seseorang dari ras yang berbeda (86% cowok single dan 77% cewek single), serta lebih adaptif sama kriteria dasar mereka, yang dibuktiin sama tiga tipe penting teratas dari cowok lajang, yakni usia (75%), tipe body (43%), dan agama (70%).
Sementara itu, cewek-cewek lajang disebutkan lebih mentingin agama (81%), pendapatan (84%), dan usia (41%).
Sebenarnya, munculnya aplikasi-aplikasi dating yang dibarengi sama inovasi teknologi ini lumayan penting karena bisa ngebantu orang-orang lajang buat nemuin pasangan mereka.
Tapi, kenyataanya hal itu malah menghadirkan lebih banyak problem dan tantangan.
Salah satunya adalah kurang munculnya urgensi buat menemukan pasangan, dan rasa menghargai dari aktivitas ‘nge-date’ itu sendiri jadi hilang karena banyaknya match yang mereka dapetin.
Dalam aplikasi dating, orang-orang bisa chatting-an dengan mudah sama banyak orang sekaligus, dan ngatur jadwal ‘nge-date’ dengan orang yang berbeda-beda.
Hal tersebut munculin ‘paradoks dari adanya pilihan’ pada aplikasi dating itu sendiri.
Jelasnya, ketika seseorang punya punya lebih banyak pilihan, mereka cenderung mengalami kelumpuhan dalam ngeanalisis dan akhirnya terjebak buat nggak ngebuat pilihan apapun.
Hal ini tentunya munculin rasa ‘lelah nge-date’, yang akhirnya dialami sama orang-orang jomblo ini.
Buat menghindari hal tersebut, Violet Lim, CEO sekaligus Co-Founder dari Lunch Actually, berbagi tips tentang hal-hal yang harus dihindari sama para jomblo biar aktivitas nge-date di tahun 2023 lancar.
Baca Juga: Mau Cepet Match di Dating App? Studi Anjurkan Lo Pasang Foto Anjing
Jadi cewek atau cowok Pick-me.
Istirah Pick-me ini mungkin udah marak lo denger di tahun lalu, yang bahkan bisa dibilang udah overused.
Slang ini sendiri ngibaratin tentang seseorang yang mencoba buat terlihat ‘berbeda’ dari pada kebanyakan cewek atau cowok lainnya secara sengaja, meskipun sebenarnya nggak begitu.
Pendekatan ini nggak lagi bisa digunakan buat menarik perhatian lawan jenis di tahun ini, karena orang literally udah lelah sama hal ‘mencari’.
Metode jujur dan to the point buat menemukan atau ditemukan oleh seseorang dirasa bakal lebih efektif.
Selain itu, lo juga harus lebih tulus dan tampil dengan pede sebagai diri lo sendiri.
Mencari seseorang dengan kriteria sempurna ‘di atas kertas.’
Mungkin, cowok tinggi dan tampan dengan mata coklat muda yang punya mobil mewah serta kapal pesiar pribadi adalah kriteria umum yang bisa lo temuin dengan mudah di Drama Korea.
Tapi di samping itu, coba lo pikir, bisa nggak cowok ‘impian’ itu ngejamin lo buat punya keluarga yang hangat dan memberikan rasa nyaman dalam sepuluh tahun ke depan?
Karena dalam kenyataannya, cowok pekerja keras yang punya hubungan baik sama keluarga dan teman-temannya-lah sosok sebenarnya dari seorang pasangan yang lebih menjanjikan.
Membangun hubungan lo dengan cowok yang tepat dalam kehidupan nyata lebih baik daripada ngebayangin kehidupan yang sempurna dengan orang yang sempurna, tapi cuma ‘di atas kertas.’
Nggak mencoba sesuatu yang berbeda.
Pengalaman kurang beruntung yang dialami sama orang-orang waktu nyari pasangan ‘secara online’ juga bisa memicu ‘kelelahan’ dalam ngebangun hubungan.
Struggles tersebut contohnya bisa berupa scammers, ketemu sama profile palsu, atau terlalu banyak swipe left.
Cobalah buat ketemu sama orang dengan cara yang jadul, contohnya kayak berinteraksi sama anggota di tempat ibadah lo, kenalan sama tetangga atau rekan kerja, atau lo bisa mencoba buat bergabung sama organisasi dan grup sukarelawan.
Hal ini bakal ngebentuk sebuah peluang atas masuknya orang-orang baru ke dalam kehidupan baru lo, yang mana mungkin aja orang-orang tersebut masih jomblo, atau punya kenalan yang masih sendiri.
Menjadi sebuah ‘box’ yang terbuka lebar.
Satu hal yang harus lo perhatiin ketika bermain di media sosial, yakni ingatlah buat terus ngerahasiain informasi pribadi lo dari orang-orang di internet.
Ketika lo ngasih akses ke seseorang buat mutual-an sama lo lewat aplikasi kayak Twitter atau Instagram, mereka bisa ngedapetin setiap aspek kehidupan lo, termasuk hal yang lo sukai atau sebaliknya, teman, keluarga, atau bahkan baik buruknya lo.
Jangan cepat ngungkapin tentang banyak informasi sama seseorang begitu cepat.
Istilahnya, lo jangan over-sharing!
Maksudnya, lo harus melapisi diri lo layaknya sebuah ‘bawang bombay’ pas lo baru aja nge-date sama seseorang.
Instead of nunjukkin sama pasangan nge-date semua informasi tentang diri lo, lo bisa nunjukkin sama mereka tentang sebagian kehidupan lo secara perlahan.
Lo bakalan keliatan lebih menarik buat pasangan nge-date lo dengan cara kayak gini.
Selain itu, lo juga bisa terhindar dari penipuan.
Nggak berada ‘di sana.’
Dalam hal ini, lo harus ngejauhin tangan lo dari layar gadget selama proses nge-date.
Lo harus menahan diri buat nggak mainin Handphone dan nggak mencari alasan buat ngehindar dari percakapan.
Alih-alih, lo bisa mencoba buat menemukan hal lain buat dibicarain daripada ngebiarin percakapannya berakhir.
Atau, lo mungkin bisa nyiapin beberapa pertanyaan menarik dan deep, yang bisa lo tanyain di hari ‘nge-date’ pertama.
Ngegantung pasangan lo atau bahkan nge-ghosting.
Orang-orang kayaknya emang udah muak sama keenggakpastian.
Di tahun 2022, lebih dari separuh jomblo Indonesia (59%) di aplikasi dating online telah menjadi korban ghosting.
Berhentilah buat saling gantung dan mulai jujur tentang perasaan masing-masing.
Maksudnya, pertahanin biar percakapan tetap menarik ketika lo suka sama orangnya.
Biarkan mereka tahu perasaan lo yang sebenarnya, instead of bikin mereka meragukan niat lo.
Hal ini bakal ngasih kelonggaran dalam hubungan, dan bisa bikin lo menemukan seseorang yang baru.
Baca Juga: Males PDKT Tapi Pengen Punya Pacar? Ini 3 Tanda Lo Alami Dating Fatigue
Nggak menghapus profile lo dari dating apps setelah menjalin hubungan eksklusif.
Saat lo punya hubungan secara eksklusif sama seseorang, wajarnya lo nggak boleh mempertahankan profile lo di dating apps, apalagi sampai menggunakannya secara aktif.
Ketika lo ngelakuin hal itu, sama aja dengan lo ngasih pasangan lo alasan buat merasa nggak aman dan cemburu tentang status hubungannya sama lo.
Kalau lo merasa nggak nyaman buat menghapus profile lo, artinya lo mungkin belum sepenuhnya nyaman buat menjalin hubungan secara eksklusif.
Hal itu mungkin adalah sesuatu yang perlu lo renungin kembali.
Juga, aplikasi dating online bisa menjadi sangat dangkal apalagi dalam hal kriteria, di mana kompatibilitas nggak lagi diprioritasikan.
Misalnya, mereka memilih profile berdasarkan kesan pertama, yakni foto profile.
Ketika seseorang udah menyukai apa yang mereka lihat, terkadang mereka cenderung buat nggak memprioritaskan aspek-aspek penting kayak kesamaan visi misi dan pertimbangan tentang apakah hubungan itu bakalan bertahan dalam jangka panjang atau sebaliknya.
Pada akhirnya, orang-orang ngabisin terlalu banyak waktu ngobrol sama seseorang cuma buat mengetahui bahwa mereka nggak cocok di kemudian hari.