HAI-ONLINE.COM - Billie Eilis ngajak delapan orang anak muda yang merupakan aktivis lingkungan, untuk bergabung bersamanya dalam konservasi tentang krisis iklim.
Penyanyi kelahiran Amerika Serikat itu mengabdikan sebagian dari ceritnya untuk cover majalan Vogue terbatunya, di mana ada beberapa aktivis yang diajak oleh Eilish yang diketahui berusia di bawah 30 tahun semua.
FYI, pembahasan tersebut juga bakal difilmkan untuk film berdurasi 10 menit yang disertai fitur tertulis.
Baca Juga: Cuma Pake Tweet, Greta Thunberg Ngebuktiin Betapa Mudahnya Ngerusak Ego Besar Andrew Tate
Para aktivis yang dimaksud termasuk Tori Tsui, yang juga udah nulis buku tentang krisis iklim dan kesehatan mental - yang bakal diterbitkan tahun ini.
Kemudian ada Ryan Berberet, yang memimpin pemogokan iklim di sekolah menengahnya, dan berkampanye untuk Gubernur California Gavin Newsom, untuk mendeklarasikan darurat iklim.
Nggak cuma itu aja, dikutip dari NME, hadir pula pendidik lingkungan Isaian Hernandez alias Queer Brown Vegan; model dan aktivis hak adat Quannah Chasinghorse, penyelenggara Fridays for Future dan salah satu pendiri Re-Earth Initiative Maya Penn.
Kelompok itu ngebahas topik-topik kayak urgensi mengatasi krisis iklim, kerawanan pangan, kecemasan iklim, dan harapan mereka untuk masa depan.
"Gue ngerasa nggak pantes berada di sini," kata Eilish di awal film yang dikutip melalui NME. "Gue nggak tau banyak. Gue baru belajar."
Di bagian lain dalam feature tersebut, Eilish bicara tentang upayanya sendiri untuk menyelamatkan planet ini.
"Gue udah menghabiskan segala upaya buat nggak keliatan sama orang-orang untuk hal itu," tuturnya. "Karena orang nggak ngerespon dengan baik untuk itu. Itu jadi penyebab lo jadi mikir apa yang lo yakini itu buruk, karena lo berasa kayak ngeganggu orang."
Baca Juga: Benarkah Fenomena Aphelion bikin Cuaca Makin Dingin? Begini Kata BRIN!
Eilish menegasakan kalo sebenernya juga upayanya itu nggak ada maksud untuk keliatan "pamer" atas apa yang ia lakukan.
"Gue cuma pengen bikin perbedaan, kalo nggak setuju mending diem aja!," tutupnya tegas.
Sebelumnya, Eilish mengadakan acara multi-day yang berfokus pada iklim yang disebut 'Overheated' di TheO2 di London, bertepatan dengan jadwal tur 'Happier Than Ever' di Inggris.
Di sana ia bertemu dengan para aktivis iklim, musisi, dan desainer di berbagai tempat di TheO2 untuk "ngebahas krisis iklim dan pekerjaan yang mereka lakukan untuk membuat perbedaan."