HAI-ONLINE.COM – Dengan peran Sex Pistols sebagai pemuda Inggris yang haus akan anarki, dan pengaruh dari subkultur serta fetishist Teddy Boy (pertengahan 1950-an), Vivienne Westwood hadir membantu mengembangkan punk sebagai sebuah style, etos dan gerakan.
Westwood merupakan desainer legendaris yang memberikan begitu banyak warisan, yang meninggal dunia pada Kamis (29/12/22) di usia 81 tahun.
Style punk yang dikenal Westwood pada tahun 1970-an lahir dari hubungannya dengan Macolm McLaren, pasangannya kala itu yang juga nge-handle Sex Pistols.
Baca Juga: Sosok Dibalik Citra Punk Legendaris Sex Pistols, Vivienne Westwood Meninggal Dunia di Usia 81 Tahun
Desainer kelahiran 1941 itu mengatakan bertahun-tahun kemudian ia nggak mau jadi desainer buat bikin pakaian karena kebutuhan di masa remajanya, hingga saat itu ia diminta oleh McLaren untuk ngedandani Sex Pistols.
Sejarah Sex Pistols pun berkaitan dengan butiknya Westwood, King’s Road yang kemudian berganti menjadi SEX.
Butik tersebut menjual pakaian pesta buatan tangan Westwood, yang mana juga jadi tempat di mana gitaris Sex Pistols, Steve Jones dkk nongkrong.
Di sana juga tuh mereka mengaudisi cowok berambut hijau bernama John Lydon, yang lebih dikenal banyak orang sebagai Johny Rotten, sebagai vokalis utama Sex Pistols.
Pandangan Westwood dan McLaren memengaruhi apa yang ditulis band Britania Raya itu, di mana sang desainer yang mendesain pakaian mereka itu bisa mencerminkan kepekaan anarkis band.
Pas single Sex Pistols ‘God Save the Queen’ dilarang di radio Inggris, Westwood waktu itu langsung mengganti nama tokonya jadi Sedisionaries dan ngedandanin band dengan desain provokativnya, termasuk baju dengan dihiasi potret Ratu Elizabeth II dan kaos “Destroy” yang cukup terkenal.
Pakaian hasil karya Westwood selama era ini sengaja terlihat begitu menantang dan kasar, dibuat untuk mengomentari cita-cita konservatif dan kurangnya kemajuan sosial.
Westwood punya keinginan buat memprovokasi punk muda ke dalam aksi politik, katanya yang dikutip melalui CNN Style.
Ia meyakini bahwa pakaiannya itu mewakili pandangan radikalnya sendiri selama tahun 70-an.
Dengan berpakaian seperti punk, dia bilang kalo, “Pada dasarnya lo ngehina diri lo sendiri, tapi lo juga membersihkan diri lo dari semua egoisme.”
Namun, saat arus utama menyentuh desain punk Westwood, banyak dari mereka yang nggak tertarik sama dasar politik radikal punk, sementara Sex Pistols bubar sebelum dekade berakhir.