Meira Anastasia: Cek Toko Sebelah 2 Bakal Lebih Feminin Tapi Cowok Masih Nyambung

Rabu, 23 November 2022 | 10:11
HAI/Tanya Audriatika

Co-director Cek Toko Sebelah 2, Meira Anastasia sebut film sekuel ini bakal lebih feminin namun para cowok masih bisa tetap relate.

HAI-Online.com - Co-director Cek Toko Sebelah 2, Meira Anastasia sebut film sekuel ini bakal lebih feminin namun cowok-cowok masih bisa relate.

Hal tersebut ia ungkapkan saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022) siang.

Disinggung soal tantangan menggarap CTS 2, Meira menyebut skrip jadi tantangan untuknya.

“Buat skrip sih. Soalnya kita lumayan berfikir keras ya. Ini mau diapain gitu. Karena kita punya ekspektasi penonton yang pastinya tinggi sekali. Karena CTS 1 itu lumayan ada di hati penonton Indonesia, gitu ya,” ujarnya.

Hal tersebut karena menurut Meira, CTS 1 jadi salah satu film Indonesia yang banyak dikenal dan diingat.

“[CTS 1] Salah satu film Indonesia yang mungkin kalau banyak yang kenal dan juga yang masih ingat gitu. Begitu memorable gitu,” ungkapnya.

Ketika menggarap CTS 2, Meira berharap filmnya bisa membuat penontonnya senang usai keluar dari bioskop.

“Karena segitunya, jadi mau bikin sekuel tuh tantangannya yang kayak ‘aduh, ini bisa nggak usah lebih bagus deh, tapi bisa nggak ya masih sama-sama bikin orang hepi waktu keluar bioskop, gitu’.”

Baca Juga: Setelah Penantian 6 Tahun, Cek Toko Sebelah 2 Siap Digarap, Gandeng 3 Pemain Baru

Dalam menggarap sekuel, Meira juga mengaku sering overthinking.

“Jadi kalo aku sih banyak overthinkingnya. Karena aku takut sama ekspektasi penonton. Cuman setelah kita jalani, yang bisa kita lakukan adalah gimana caranya bukan bikin yang sama, bukan mau achieve hasil yang sama, tapi kita harus punya sesuatu yang berbeda, yang pengen kita obrolin gitu [dengan penonton],” ujarnya.

Meira mengungkapkan, dari sini lah akhirnya CTS 1 dianggap lebih maskulin, sedangkan CTS 2 lebih feminin.

“Jadi itu kenapa akhirnya CTS 1 itu lebih maskulin gitu ya, kalau ini [CTS 2] lebih feminin walaupun buat yang cowok juga masih bisa relate,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Karena kemungkinan kalo punya pasangan, dan pasangannya juga merasakan hal yang sama, sebagai istri atau calon istri, atau sebagai pacar, pokoknya pasangan gitu, jadi mungkin akan bisa melihat dari dua sisi,” ungkapnya.

Baca Juga: Heboh Adegan Mirip Squid Game di Sinetron Dari Jendela SMP, Netflix Komentari dengan Tawa, Ernest Prakasa Mau Muntah

Hadirkan realita yang dekat ke penontonnya

Sutradaranya, Ernest juga menungkapkan, CTS 1 dianggap lebih laki ini artinya nggak cuman sekadar karena central konfliknya ada di dua bersaudara pria dan bapaknya.

“Tapi juga ketika itu tuh, 6 tahun yang lalu itu kita hidup di masa ‘kesadaran’ yang berbeda sama sekarang. Di film kedua tuh gua masih nggak cukup sadar untuk pakai jokes-jokes yang seksis, kayak jokes-jokes yang mengobjektifikasi perempuan,” terangnya.

Maka dari itu, di CTS 2 ini sudut pandangnya juga berimbang antara laki-laki dan perempuan.

“Serta juga tangkap isu-isu lain, misalnya Childfree. Makanya tadi teman-teman lihat di trailer soal Yohan dan Ayu yang belum ingin punya anak, kayak gitu. Jadi lebih berimbang lah sudut pandang antara maskulin dan feminin nya,” pungkasnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya