HAI-Online.com - Melalui konferensi All Ears Spotify’s Podcast Summits di The Hall Kasablanka, Jakarta Selatan pada Rabu (16/11/2022), platform Spotify kini semakin melebarkan sayap ke dunia podcast dengan menghadirkan fitur Video Podcast.
Sama hal nya dengan Spotify musik, Spotify for Podcaster juga memfokuskan pada discovery, personalization, dan specializations untuk konten podcastnya.
“Ini kita lakukan untuk memberikan ke pendengar yang tepat, di waktu yang tepat, lewat konten yang tepat untuknya juga,” ujar Gautam Talwar selaku General Manager Spotify Asia Pacific.
Lewat fitur Video Podcast, podcaster bisa menyisipkan video podcast mereka ke dalam Spotify. Jadi para pendengarnya bisa melihat ekspresi si Podcaster ketika membuat podcastnya.
Beberapa inovasi yang diberikan yakni ada fitur QnA dan Polling.
Head of Studios Spotify South East Asia, Carl Zuzarte menjelaskan, dalam fitur QnA dan Polling, podcaster dan pendengar bisa saling berinteraksi.
“Lo bisa bertanya tentang topik apa yang sedang disukai pendengar lo dan apa yang ingin mereka dengar dari podcast lo,” ujarnya dalam konferensi.
Ada juga fitur Music and Talk. Carl menambahkan, lewat fitur ini, podcaster bisa menggabungkan lagu dengan podcast.
Baca Juga: Wah Kenapa Nih? Paramore Ganti Cover Album Self-titled di Semua Platform!
“Dengan music and talk, lo bisa jadi DJ untuk menggabungkan lagu. Fitur ini memperbolehkan lo untuk menggabungkan musik dan podcast,” ujarnya.
Dalam sesi QnA, mereka juga membeberkan keunikan Video Podcast Spotify dibanding platform lainnya.
Carl menuturkan, uniknya Video Podcast ini karena ini berangkat dari platform musik.
“Jadi kan awalnya musik, terus podcast, terus sekarang masuk video podcast. Jadi makin banyak konten yang bisa dibuat,” jelasnya.
Gautam menambahkan, “Proses storytelling itu sulit ya. Jadi menurut kita yang terpenting itu tentang intimacy ke pendengar dan konten yang dibuat sesuai,” imbuhnya.
Javier Pinol selaku Global Head of Markets for Podcast Spotify ikut menambahkan.
Menurutnya, ada value yang ditambahkan si kreator lewat fitur video podcast ini
“Lo dengerin podcast kesukaan lo, dan tiba-tiba ada sesuatu yang bikin lo sedih, terus lo mau lihat ekspresi si podcasternya,” pungkasnya.
Diketahui, per 1 November 2022, Indonesia masuk ke dalam Top 10 Podcast Market di seluruh dunia. (*)