Nggak Boleh Cuek, Intervensi Nutrisi dan Stimulasi Tepat dari Ortu Bisa Bikin Anak Prematur Tumbuh Berprestasi

Rabu, 16 November 2022 | 08:25

Benazir, salah satu anak prematur yang berprestasi

HAI-Online.com– World Health Organization (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak di dunia lahir secara prematur. Artinya, setiap tahun di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir sebelum waktunya.
Prof. Rinawati Rohsiswatmo, seorang dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi menjelaskan anak prematur adalah mereka yang dilahirkan kurang dari 37 minggu usia gestasi.
Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ini harus dipantau karena mereka masuk dalam kategorihigh riskatau risiko tinggi.
Baca Juga: Cetak Prestasi Tingkat Dunia, Mahasiswa ITS Juara Kompetisi Hacking Internasional
“Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di kelahirannya,” ujarnya dalam paparan diskusi bertema ‘A Parent's Embrace: A Powerful Therapy” yang digelar Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia yang diperingati tiap 17 November.
Hadir bersama Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga, acara edukasi dengan topik “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” ini digelar secara daring pada Selasa (15/11).
Dalam paparannya, dr. Rinawati kemudian menjelaskan ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak yaitu physical health, learning and cognition, mental health, dan quality of life.
Secara kesehatan fisik atau physical health, dr. Rinawati menyebutkan masalahphysical healthyang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam, mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin.
Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal.
“Inilah mengapa pertumbuhan anak perlu dimonitor dengan pengisian grafik pertumbuhan serta pemantauan aspek perkembangan. Perhatikan kesinambungannya. Jangan pernah banding-bandingkan dengan anak lain, karena ini unik dan hanya milik si anak itu sendiri," tegasnya lagi.
Ia juga menyebutkan secara kemampuan kognitif dan bahasa anak lahir prematur harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Ini nantinya akan memengaruhi keterampilan pra sekolah dan akademisnya.
Baca Juga: Jago Matematika, Adik Kakak Mischka dan Devon Rayakan Medali Internasional ke-100
“Orangtua tidak boleh acuh, pemantauan anak yang lahir dalam kondisi high risk harus terus dilanjutkan, tidak hanya berhenti sampai perawatan selesai atau sampai usia 2 tahun saja. Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul,” ucap dr. Rinawati antusias.
Ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatian menurut Prof. Rinawati adalah kesehatan metabolik anak.
"Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon. Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis.
“Idealnya anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dari berbagai ilmu multidisplin.”
Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Meski anak prematur lahir dengan berat badan yang tidak sama dengan anak lahir cukup bulan, bukan berarti targetnya kemudian adalah menjadikan anak itu gemuk.
Bagaimana menjadikan anak lahir prematur yang berat awalnya 500 gram menjadi ideal ?
“Itu tugas dokter. Menaikkan berat badan anak prematur tidak perlu cepat-cepat karena tidak ada yang instan. Semua harus diupayakan dengan sungguh-sungguh,” jawabnya.
Artinya orangtua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. Terkait berat badan, sambung Prof. Rinawati, yang terbaik adalah protein hewani. “Harus ada protein hewani seperti daging, telur atau ikan.”
Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia mengamini betapa pentingnya peran orangtua dalam intervensi nutrisi sejak dini pada anak lahir prematur untuk mengejar ketertinggalannya.
“Adalah hak anak Indonesia untuk tumbuh berprestasi dan menjadi generasi maju, tidak terkecuali anak lahir prematur. Dan orangtua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” ucapnya.
Adapun edukasi Bicara Gizi ini adalah bentuk dukungan aktif Danone Indonesia dalam membentuk generasi Indonesia yang berkualitas dan tumbuh menjadi generasi maju.
Menyoal kemampuan kognitif anak lahir prematur, dr. Irma Gustiana Andriani, mengatakan ortu tidak perlu khawatir berlebihan.
Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang punya bakat luar biasa yang tidak disangka-sangka.
“Anak prematur adalah anak yang istimewa, mereka bisa tumbuh kembang optimal dan berprestasi,” ucapnya antusias. Ia kemudian menyebutkan serangkaian keistimewaan anak lahir prematur berdasarkan beberapa penelitian.
"Anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dan Tangguh dengan fungsi keseluruhan yang baik. Bahkan kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak.
“Dan respon otak yang lebih kuat terhadap sentuhan lembut, ini karena anak prematur melalui kontak fisik yang lebih banyak dengan orangtua atau pengasuh di rumah sakit selama perawatan. Ini dipaparkan dalam Journal Lancet Neurology.” terangnya.
Hal tersebut semakin menegaskan bahwa yang memengaruhi tumbuh kembang anak selain genetika adalah lingkungan.
Dimana faktor lingkungan selain status gizi juga termasuk stimulasi dan kualitas pengasuhan. Dari faktor stimulasi, Irma menjelaskan ketika orangtua melakukan stimulasi maka akan merangsang otak untuk membentuk sinaps baru antar sel-sel otak. Semakin sering dirangsang maka akan semakin kuat sinaps antar sel-sel otak.
“Inilah yang nantinya akan membuat variasi antar sinaps semakin kompleks dan luas," jelasnya lagi.
Baca Juga: Diduga Ketipu Kakak Tingkat,116 Mahasiswa IPB Mengaku Jadi Korban Pinjol!
Ini mengapa kunci dari stimulasi kognitif adalah belajar melalui pengalaman atau experiental learning.
“Artinya anak-anak harus diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. Maka dari sinilah tumbuh kembang anak prematur secara kognitif terjadi,” pungkasnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya