HAI-Online.com-Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) diduga terjerat pinjaman online (pinjol) untuk ikut "usaha" penjualan online dengan iming-iming keuntungan 10 persen setiap bulannya.
Namun sayang, alih-alih untung, tagihan 'permainan' pinjol berikut bunga dan biaya admin pinjaman justru harus dibayarkan mahasiswa kurang dari sebulan.
Dari situ, korbanpinjol mahasiswa IPB tersebut ada yang mulai ditagih bahkan sampai didatangi pihak debt kolektor.
"Korban yang terdata adalah 116 mahasiswa IPB namun ada juga puluhan mahasiswa korban pinjol dari kampus lainnya, namun tidak saya sebutkan di sini," ucap Drajat Martianto, selaku Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Selasa (15/11/2022) kemarin.
Atas kejadian ini,pihak rektorat IPB tengah mengumpulkan para mahasiswanya yang menjadi korban pinjol untuk menerangkan situasi dan mencarikan solusi hukumnya pada Selasa malam.
Dikutip dari KompasTV, pihak rektorat melakukan kroscek data untuk mengetahui apa penyebab mahasiswanya melakukan pinjol tersebut.
Selain itu, IPB juga akan membuka posko pengaduan serta mempersiapkan bantuan hukum untuk mahasiswa yang tertipu usaha online dalam kasus pinjol berjamaah kali ini.
Dari ratusan mahasiswa IPB yang tertipu pinjol dengan modus investasi itu, 2 orang sudah membuat laporan ke Mapolresta Kota Bogor.
Dari keterangan korban, awalnya mereka diajak untuk ikut investasi dengan membuka pinjaman online oleh terlapor berinisial SHN yang merupakan kakak tingkat korban.
Mereka kemudian dijanjikan keuntungan 10 persen dari uang yang disetorkan -hasil pinjol-dan akan dibayarkan setiap bulan.
Namun belum juga dapat untung, korban ini mulai ditagih debt collector karena tagihan pinjol seringnya lebih cepat dari perputaran satu bulan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Remaja Terjerat Pinjaman Online, Peminjam Biasanya Kena Tipu Permainan Pinjol
Nilai tagihan pinjol mahasiswa IPB ini pun bervariasi mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 13 juta.
Adapun total kerugian sendiri ditaksir mencapai Rp 2,1 miliar yang masuk ke dalam rekening terduga SHN.
Polresta Bogor Kota saat ini masih menyelidiki kasus ini. Terlapor SHN belum dipanggil ataupun dimintai keterangan oleh polisi. (*)