Siswa MAN 1 Medan Raih Medali Emas Tingkat Internasional Berkat Inovasi Alat Bantu Prediksi Cuaca

Rabu, 09 November 2022 | 18:05
Dok. Kemenag

Siswa MAN 1 Medan Raih Medali Emas International Science and Invention Fair 2022.

HAI-Online.com - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan berhasil bawa pulang medali emas dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2022.

Diselenggarakan di Bali pada 1-4 November 2022 lalu, acara ini digelar Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Ajang bertaraf internasional ini diikuti 112 peserta dari 32 negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, Kazakhstan, India, sampai Turki.

Siswa MAN 1 Medan menampilkan karya inovasi Smart Weather Prediction (Alat Bantu Prediksi Cuaca). Inovasi ini diuji dan dipresentasikan di hadapan dewan juri dan seluruh partisipan.

Selain medali emas, siswa MAN 1 Medan juga dapat Special Award berupa Semi Grandprize dari Iran.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani ucapkan selamat kepada siswa MAN 1 Medan dan berharap prestasi ini bisa jadi motivasi untuk madrasah lainnya.

“Dan juga memotivasi madrasah lainnya untuk berprestasi di berbagai ajang perlombaan,” ujar Ali seperti dilansir lewat Kemenag.

Ali juga ucapkan terima kasih karena MAN 1 Medan telah mengharumkan nama Indonesia, sekaligus menunjukkan eksistensi madrasah di tingkat internasional.

Direktur Kurikulum, Saraa, Kelembagaa dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh Isom Yusqi juga turut bangga atas prestasi ini.

“Kami berharap madrasah semakin kompetitif, berdaya saing tinggi dan siap melahirkan talenta-talenta berprestasi untuk negara tercinta," ujar Isom.

Baca Juga: Siswa Madrasah Ini Raih Nilai TKA Sempurna di UTBK SBMPTN 2022! Ternyata Bukan yang Pertama

Kepala MAN 1 Medan, Reza Faisal menjelaskan, untuk ikut ajang ini siswanya butuh persiapan selama tiga bulan.

Lima siswa yang terlibat dalam karya inovasi ini ada Ahmad Surya Anshari, Nabila Rizki Matondang, Aisyah Noor Hakim, Nabila Putri Ammar Hasibuan, dan Siti Viola Mayandrie.

“Kami sangat bersyukut dengan prestasi yang membanggakan ini, dan ini tentunya nggak lepas dari kerja keras anak-anak, bimbingan juga dukungan semua pihak, khususnya dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumut, Abdul Amri Siregar, Kepala Bindang Penmad Erwin Pinayungan Dasopang, serta doa guru dan orang tua,” ujarnya.

Panitia pelaksana yang sekaligus Wakil Rektor III Undiksha, I Wayan Suastra menjelaskan, ISIF merupakan kompetisi level internasional yang dibalut pameran.

Para pesertanya melakukan presentasi di stand masing-masing, lalu Undiksha menyiapkan 120 stand untuk pameran peserta ISIF.

“Ada 607 tim yang ikut ISIF secara daring dan luring. Dari jumlah itu, ada 112 tim yang datang secara luring dengan berisikan 3 - 5 orang. Pesertanya berasal dari 32 negara yang mendaftar.” ujar Suastra.

Di ajang internasional ini, seluruh pesertanya wajib presentasi karya inovasi yang mereka rancang dalam Bahasa Inggris.

“Tiap peserta diberi waktu presentasi 15 menit, meliputi 7 menit presentasi dan 8 menit sesi tanya jawab,” ungkap pelatih dan pembimbing riset, Ahmad Zaki Mubarak.

“Siswa wajib meningkatkan skill berbicara dalam Bahasa Inggris. Presentasi yang baik dalam Bahasa Inggris mutlak harus dikuasai untuk menjelaskan ke juri yang berasal dari India dan peserta lainnya dari berbagai negara,” pungkasnya. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya