Marak Tren Jasa Sewa Pacar, Dosen UM SUrabaya: Waspada Pencurian Data Pribadi!

Senin, 07 November 2022 | 20:05
Flickr

Marak tren jasa sewa pacar, Dosen UM Surabaya ingatkan bahayanya!

HAI-ONLINE.COM – Tren di media sosial emang kadang-kadang bikin kita geleng-geleng karena nggak kepikiran. Salah satunya adalah jasa sewa pacar yang beredar di dunia maya.

Buat sebagian orang, jasa ini bisa memberikan kesenangan tersendiri bagi penyewanya. Namun, hati-hati sob! Karena menurut Radius Setiyawan, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), ramainya jasa sewa pacar di media sosial dengan tarif yang beragam mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,5 jutaan per jam bisa mengarah pada pencurian data oleh hacker.

Baca Juga: Viral Nakes yang Nge-live Saat Pasien Lahiran, Begini Penjelasan PPNI!

Potensi pencurian data pribadi

Menurutnya, ada jasa sewa pacar yang menyediakan katalog via website yang memungkinkan para hacker untuk mencuri data pengguna dan menyalahgunakannya.

Nggak cuman penyalahgunaan data, beberapa ancaman lain bisa muncul ke permukaan seperti penguntit, spamming email, pelacakan data pekerjaan hingga meretas alamat IP.

Buat yang belum familiar sama jasa ini, jasa persewaan pacar ini dapat memberikan benefit antara lain foto bersama, pegangan tangan, merangkul pundak, hingga berkencan bersama.

Sebelum melakukan proses ini, konsumen perlu mengisi data diri dan disitulah potensi hacker melakukan tindak kejahatannya.

Baca Juga: Muncul Tren Corkcicle di Twitter, Apa Sih Itu? Kenapa Bisa Nge-trend?

Kenapa orang mau memakai jasa sewa pacar?

Emang kenapa sih orang-orang kok pengen memakai jasa ini dan kenapa semakin populer?

Radius menyebut faktor yang membuat seseorang menyewa jasa pacar adalah tuntutan sosial yang tinggi sekaligus persoalan seksualitas.

“Saya memprediksi ke depan fenomena ini bakal lebih ekstrem, interaksinya sangat mungkin tidak hanya bertemu di dunia nyata. Seseorang akan sangat mungkin melakukan hubungan seksual di dunia cyber untuk memuaskan hasratnya" ungkap Radius dilansir dari laman UM Surabaya.

“Ekspresi diri ini dapat disalurkan melalui, sosial media, aplikasi digital, webcam interaktif, teknologi sentuhan (sense of touch hingga aplikasi jasa sewa pacar" imbuhnya.

Radius menambahkan bahwa ramainya fenomena jasa sewa pacar menjadi sebuah tantangan baru bagi negara, agama dan tatanan sosial masyarakat.

“Semoga kondisi ini mendapatkan perhatian, karena jika tidak kondisinya akan lebih ekstrem dan menjadi petaka di masa depan,”pungkas Radius.

(*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya