HAI-Online.com - Tiga mahasiswa prodi Studi Teknik Pangan ITB berhasil ciptakan dendeng plant-based dan raih 2nd Winner and Best Innovation Idea pada kompetisi 2nd SEAFAST-Nestlé FPDC 2022.
Di bawah bimbingan Dr. Ir. Dianika Lestari, S.T., M.T., ketiga mahasiswa tersebut yakni Maria Evelyn, Elizabeth, dan Jason Thamleonard.
Kompetisi tersebut hasil kolaborasi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (FATETA IPB) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA) bersama SEAFAST dan Nestle.
Di 2022 ini, temanya Preventing Indonesia’s Major Health Issues through Development of Plant-Based Food and Beverage for Teen, Adult, and Senior.
Dari tema tersebut, ketiga mahasiswa ini berinovasi bikin dendeng berbahan dasar mikroalga spirulina, dan dinamai Spirulina Garlic Jerky (SPIGAKY).
Bahan dasar spirulina dipilih karena kandungan proteinnya sangat tinggi hingga mampu menyaingi daging.
Baca Juga: Mahasiswi ITB Ciptakan Aplikasi berSATU, Bantu Maksimalkan Potensi dan Masa Depan Atlet Indonesia
Selain itu, proses kultivasi spirulina juga mudah sehingga bahan baku lebih terjamin keberlanjutannya daripada daging merah.
Jason menjelaskan, kalau para dosennya sering mengatakan kalau spirulina berpotensi untuk makanan masa depan karena kultivasinya mudah dan proteinnya sangat tinggi.
“Tinggal perkaranya itu rasa, gimana cara kita bikin ada rasanya dan teksturnya enak. Karena nyatanya orang nggak cuman makan buat nutrisi, tapi buat rasa juga. Jadi untuk fungsi rasa dan fungsi kesehatan kami tambahkan bahan baku bawang putih (garlic),” terangnya dilansir dari laman ITB, Minggu (16/10/2022).
Menurut mereka, kombinasi bahan baku nabati berupa spirulina dan bawang putih itu cocok untuk penderita tekanan darah tinggi.
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi jadi salah satu penyakit yang paling umum ditemui di Indonesia.
Jika nggak ditangani dan dikontrol dengan baik, tekanan darah tinggi dapat memicu penyakit komplikasi lain yang lebih serius.
Oleh sebab itu, mereka melihat hal ini sebagai suatu peluang dalam menginovasikan produk untuk penderita tekanan darah tinggi.
Di sisi lain, ia juga menemukan fakta kalau ternyata daging merah jadi salah satu bahan pangan yang dapat menaikkan tekanan darah.
“Mulai dari situ kami cek produk apa yang bisa ganti keinginan orang-orang buat makan daging, namun tetap dapat manfaatnya tanpa menanggung risiko tekanan darah naik,” ujar Elizabeth.
Spirulina jadi bahan makanan tinggi protein namun rendah sodium dan lemak trans sehingga aman dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi.
Sedangkan bawang putih, terbukti mengandung senyawa yang dapat mengatur tekanan darah sehingga bersifat anti hipertensi.
Dengan formula demikian, SPIGAKY jadi alternatif makanan yang sangat cocok dikonsumsi orang dengan tekanan darah tinggi.
Produk SPIGAKY hasil inovasi mahasiswa Teknik Pangan ini sudah dipamerkan dalam Food Ingredient Asia di Jakarta International Expo, 7-9 September 2022 lalu.
Food Ingredient Asia jadi ajang pameran bahan makanan terbesar se-ASEAN yang dihadiri ratusan pelaku industri bahan pangan.
Dari sana mereka dapat banyak masukan dan umpan balik dari berbagai pihak terkait produk mereka. Dari segi kelayakan dan peluang, SPIGAKY memenuhi kriteria ke duanya.
Namun untuk pengembangan lebih lanjut, ketiga mahasiswa tersebut sepakat hal tersebut butuh keseriusan dan dukungan dari banyak pihak. (*)