Pemenang Beauty Star on TikTok 2022, Richard Leo Lawan Bullying dengan Seni Makeup

Selasa, 20 September 2022 | 10:20
Beauty Star on TikTok 2022

Richard Leo Lawan Bullying dengan Seni Makeup

HAI-Online.com-Melawan adalah salah satu cara efektif untuk menolak dampak psikologi dan juga pengaruh jangka panjang yang dirasakan olehkorban perundungan.
Richard Leo, pemenang ajang Beauty Star on TikTok 2022 pernah menjadi salah satu korbannya dan dia memilih melawanbullyinglewat memuangkan kemampuan makeup-nya.
Yap, kamu nggak salah baca artikel, make up ternyata cukup ampuh membantumengelola gangguan dismorfik,penyakit mental dengan gejala fokus obsesif yang menjadikan penderitanya merasa terpusat pada kekurangan diri dan penampilannya, baik karena pengaruh diri dan orang lain (karen bullying).
Baca Juga: Penata Rias Pengabdi Setan Sampai Riset Jenazah Kanker untuk Make-up Ibu
Lebih dari itu, menurut Richard, seni merias wajah atau make up yang dijalaninya itu bukan cuma untuk menutupi kekurangan tapi juga efektif membantunya menemukan kepercayaan diri, merasa bahagia,membangkitkanpassionserta melawan keresahannya.
"Aku namakan iniBeuforia, jadi aku kasih konsep setiap make up aku itu filosofinya diambil dari pengalaman hidup aku. Aku pernah dihina, dibully sama orang-orang, dan aku membalikkan semua itu menjadi bukan balas dendam tapi berupa kreasi make up," katanya Richard saat membagikan kisahnya kepada HAI belum lama ini.
Sebagai cowok, yang korban bullying di sekolah menengah, Richard memilih untuk melawannya lewat make up bergaya ekspresif. Karena itulah, jenis make up yang dituangkan Richard punya sisidark story, alih-alih berkarya seni.
Sedikit ke belakang, Richard mengawali karier make upnya justeru bukan untukbeautymelainkan dari seni face painting berkonsep horor.
Gambar pertamanya itu berupa karakter bertanduk mirip king Moscov (hero di suatu game.red), menirukan emoji di hp yang biasa dipakai hampir semua orang, hanya saja saat ekspresi yang ditampilkannya selalu bercerita soal dirinya.

Lawan bully dengan cara lain

"Jadi, aku itu kan orangnya nggak peduli sama orang lain, in real life tapi aku ekspresif di hampir semua make up aku, dari tersenyum ke sedih, kesel, terus marah semua beralasan. Kayak cerita aku yang udah pernah nih ikutin kemauan banyak orang di medsos, aku bikin karyanya tapi malah dihina itu kan bikin kesel, nah ekspresi make up aku itu menampilkan perubahan semua itu dari yang baik menjadi sosok mirip iblis," paparnya.
Baca Juga: Tanpa Latar Pendidikan Khusus, Profesi Make Up Artist Banyak Diminati di Indonesia
Nggak heran, karya-karya make up dari cowok yang mengidolakan Cindercella itu dilirik panitia Beauty Star on TikTok tahun ini sehingga ia berhasil masuk ke top 100 ke 15 besar.
Selanjutnya setelah membuat video skincare dan haircare challenge, Richard kembali mengekspresikan karya makeupnya lebih dalam lagi sehingga Beuforia memenangkan ajang tersebut.
"Dari karya video yang aku buat itu menggambarkan aku dari yang mengalami bully-an orang lain, dari yang nggak beranishow offdisini tapi semua aku ekspresikan ke karya make up aku yang colorful dan itu mewakili aku, betapa indahnya warna yang dalam diri aku. Dari situ aku percaya diri," beber cowok yang udah melewati quarter life crisis itu.
Meski tak menyangka sudah menang juara pertama Beauty Star on TikTok 2022 dan membawa pulang hadiah berupa uang Rp 100 juta, Richard Leo mengaku belum selesai soal melawan bullying lewat make up, apalagi dirinya adalah cowok yang dalam persepsi banyak orang itu nggak lazim.

"Aku nggak expected kalo laki-laki bisa menang di ajang ini. Memang ada jiwa mau menang dan semoga dikabulin dan ternyata kejadian. Ini menunjukkan kalo make up itu genderless," tukasnya.
Ia percaya, makeup adalah seni dan tidak ada batasan di dalamnya. Sejak zaman Mesir kuno, make up bahkan telah dipakai oleh semua gender, bukan cuma Cleopatra yang mewakili kaum hawa di eranya, namun raja-raja juga memakai riasan berupacat eyedankohl eyelinerdi sekitar mata mereka.
Namun, sayangnya reputasi make up di kalangan cowok kurang diketahui banyak orang. Untuk itu, Richard yang sehari-harinya no make up menjadikandunia make up ini menjadi wadah baginya untuk bisa mengekspresikan diri lebih dalam lagi.
"Kita bisa menutupi floss kita, tapi nggak harus mencari lagi yang ada jati diri kita, itulah make up!" ungkapnya lagi bahwa lewat make up juga seseorang malah bisa menunjukkan siapa dirinya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya