HAI-ONLINE.COM - Ada kalanya sebuah acara berlangsung nggak sesuai dengan apa yang diharapkan, kayak 3 pengalaman gigs terburuk sepanjang masa menurut para band ini.
Dari yang disebabkan oleh kesalahan pihak panitianya sendiri, bandnya, peralatan, hingga bencana yang nggak diprediksi menggagalkan plan dari band tersebut.
Dari sisi penonton, kadang waktu lo nonton pertunjukan langsung dari sebuah band, lo bakal ngeliat momen di mana sekeliling lo dipenuhi oleh ratusan fans yang tenggelam dalam euforia dari letusan confetti, kembang api dari musisi di atas panggung kepada penonton, hingga terjebak dalam situasi yang nggak enak.
Bahkan ada juga kalo di sisi performer, terdapat situasi di mana konser/gigs itu nggak berjalan mulus lantaran masalah dari internal bandnya, atau penyelenggara event itu sendiri yang kurang briefing.
Nah, kali ini bersumber dari Kerrang, HAI bakal kasih tau 3 pengalaman gigs terburuk sepanjang masa yang pernah terjadi yang diceritakan langsung oleh bpara band terkait.
Tobias Forge, Ghost.
"Kita (Ghost) jadi opener di konsernya Iron Maiden beberapa tahun lalu di sebuah negara Eropa (yang dirahasiakan), yang mana penggemar di sana itu ada kecenderungan rusuh," jelas Tobias Forge menceritakan pengalaman dari bandnya.
Forge bilang kalo waktu itu mood doi lagi jelek, dan penonton di sana juga agak kacau hingga vibes-nya jadi makin nggak enak.
"Jadi waktu itu gue nggak perform terlalu bagus lah, gue ngamuk di panggung dan teriak ke mereka (penonton). Kita harusnya mainin satu lagu terakhir, tapi gue mutusin buat selesaiin set lebih cepet dari yang seharusnya," ujar Forge.
"Waktu balik ke backstage dan ke ruang ganti, gue langsung mikir sama apa yang gue lakuin itu. Gue sadar sih itu nggak profesional banget, itu jadi show terburuk dari Ghost gue rasa."
Chris Carrabba, Dashboard Confessional
Chris Carraba ngomong kalo untuk hal ini doi bisa ngasih banyak cerita, karena saking banyaknya Dashboard Confessional ada dalam situasi itu.
"Gue sih pengennya ngomong kalo ini cuma kejadian sekali di Dashboard Confessional, ah tapi udah sering banget nyatanya," kata Carraba.
Carraba cerita di mana sering banget doi dapet undangan acara gigs, tapi waktu udah sampai ke venue doi nggak nemuin pihak promotor satupun dengan kenyataan bahwa klub yang dituju itu tutup.
"Gue nyampe ke tempat yang dibilang, tapi nggak nemuin satupun promotor, dan nemuin club yang ternyata udah tutup. Padahal kita udah jauh-jauh jalan selama 16 jam untuk sampai ke sana," jelasnya.
"Waktu awal-awal kejadian kayak gitu ya lo pasti marah, tapi karena udah keseringan kali ya, jadi akhirnya gue mikir kalo kayak gitu hal pertama yang dilakuin adalah nyari penginapan aja deh, timbang ribet ngurusin itu," tutup Carraba.
Ben Barlow, Neck Deep
Vokalis dari unit pop punk itu cerita, "Neck Deep punya banyak pengalaman gigs yang nggak bagus sih di zaman kita. Kita pernah ngadain show Glasglow dalam tur bareng Hacktvist, yang mana dari awal itu udah nggak seru buat semuanya," jelasnya.
"Ada 15 orang di ruangan itu, berdiri setengah lingkaran waktu kita main. Lo bisa lihat deh gimana mereka itu keliatan pengen terlibat, tapi nggak ada yang gerak, dan itu jadi canggung banget," tambahnya.
Waktu itu Barlow notice kalo ada seorang cowok mabuk yang jatuh tersandung di depan panggung.
"Gue dalam kondisi emosi yang kurang bagus, akhirnya ngambil minum yang doi pegang dan gue siram tuh mukanya. Di situ gue ngomong tuh nantangin buat doi marah. Tapi nyatanya itu nggak bikin suasana jadi lebih baik sih," kenang Barlow.