Jadi, kata dia, tidak ada kekebalan pasca-infeksi yang menetap dan kuat sehingga virus corona baru kalah oleh tubuh kita.
Oleh karenanya, reinfeksi COVID-19 atau infeksi ulangini haruslah dipahami. Karena pandemi ini belum berakhir, penerapan hidup bersih dan protokol kesehatan masih harus ketat dilakukan.
Reinfeksi pengaruhi imun
Lebih lanjut Dicky bilang, infeksi kedua maupun ketiga yang dialami seorang penyintas Covid-19 yang telah divaksinasi penuh, umumnya akan jauh lebih ringan. Bahkan dari situ banyak yang mengalami asymptomatic atau orang tanpa gejala Covid-19.Kendati demikian, dalam beberapa kasus infeksi ulang Covid untuk kesekian kalinya, ada beberapa yang kemudian mengembangkan gejala berat.
Beberapa laporan studi mengungkapkan, pada beberapa orang yang mengalami infeksi Covid-19 untuk kali ketiga, menunjukkan penurunan kemampuan sistem kekebalan tubuh atau imun.
Terinfeksi covid lagi ternyata bisa memberikan dampak serius terhadap kesehatan seseorang.
Melemahnya sistem kekebalan tubuh, terutama terjadi pada sel T, yang memiliki peranan penting dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap patogen.
Dari situ, Dicky menyimpulkan tidak cuma karena terinfeksi Covid subvarian BA.4, BA.5 atau subvarian Omicron lainnya.
Dampak tubuh yang terinfeksi COVID lagi, varian apapun itu, tetap akan memberikan dampak kesehatan yang serius, yakni daya tahan tubuh akan menjadi lebih lemah, terutama mereka yang mengalami reinfeksi Covid-19 lebih dari dua kali.
Baca Juga: Dilanda Covid-19, Ribuan Pelajar di Hong Kong Mundur dari Sekolah karena Pembatasan
Dicky mengingatkan bahwa saat terinfeksi Covid lagi, misal infeksi varian tertentu, efek yang bisa ditimbulkan tidak hanya berdasarkan karakteristik virus maupun mutasi yang dibawa varian virus yang menginfeksi.
Akan tetapi, yang perlu diingat, keparahan Covid-19 juga bisa bergantung pada kondisi tubuh penyintas itu sendiri.
Langkah efektif untuk memberikan daya tahan tubuh yang kuat terhadap reinfeksi virus berbagai varian saat ini adalah ikutin vaksinasi hingga booster.
Kendati sekarang belum ada vaksin Covid-19 yang secara spesifik menargetkan BA.4, BA.5 maupun subvarian Omicron dari India, BA 2.75.2.
Dicky bilang, kemampuan vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini, masih layak untuk menjadi vaksin booster yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melindungi dari keparahan Covid-19.
Meskireinfeksi Covid-19 masih bisa mungkin terjadi, namun vaksin boostersudah dapat memberikan perlindungan yang efektif untuk mencegah keparahan dan kematian pada yang terkena ulang. (*)