HAI-ONLINE.COM – Baru-baru ini sedang viral di media sosial kabar seorang mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar yang mengaku non biner dikeluarkan dari ruangan pas lagi ikut ospek, simak kronologinya!
Video maba yang mengaku Non Biner ini mendadak viral di media sosial sejak Jumat (19/8/2022) lalu.
Dalam video yang beredar tersebut, terlihat seorang mahasiswa memakai almamater dan kacamata diminta untuk maju ke depan kemudian ditanya soal jenis kelaminnya.
Di depan, ia sudah ditunggu Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Muhammad Hasrul dan salah satu dosen perempuan yang sedang memberikan pengarahan.
Baca Juga: Soal Jemur Maba 10 Jam dan Kekerasan Fisik, Klarifikasi BEM UNTIRTA: Itu Semua HOAX!
Mahasiswa baru tersebut diketahui bernama Muhammad Nabil Arif, ia dipanggil ke depan setelah nampak mengipas-ngipaskan tangannya karena gerah.
Lalu Nabil menjawab status jenis kelaminnya adalah non binary atau dapat diartikan bukan perempuan, bukan pula laki-laki.
Kemuduan seorang dosen kembali menegaskan kepada maba itu untuk menyebutkan jenis kelaminnya.
"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan. Harus ada pilihan. Di KTP mu apa?," tegasnya.
Ia pun menjelaskan kalau di KTP-nya, ia memiliki jenis kelamin laki-laki.
Baca Juga: Viral Istilah 'Kakak Dulu Lebih Parah Dek' di Twitter, Isinya Sindiran dan Cerita Lucu Netizen!
Hasrul menanyakan kepada Nabil apakah dirinya ingin menjadi laki-laki atau perempuan.
"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral pak," ujar Nabil merespon.
Nggak puas dengan jawaban si maba, Hasrul meminta panitia mengeluarkan Nabil dari ruangan.
Setelah insiden tersebut, Nabil menjadikan video rekaman saat ia dikeluarkan itu jadi konten di media sosial.
FYI, non binary atau non biner merupakan sebuah spektrum identitas gender yang nggak secara eksklusif maskulin atau feminin.
Golongan ini dapat tergolong dalam payung transgender karena banyak dari mereka diidentifikasikan dengan gender yang berbeda dari anggapan masyarakat.
(*)