HAI-Online.com - Film drama garapan Kamila Andini yang berjudul Before, Now & Then dikabarkan bakal dirilis oleh distributor Film Movement di Amerika Utara.
Film ini tentang perempuan Indonesia yang sedang berjuang melawan trauma perang dan masyarakat patriarki.
Film ini disutradarai Kamila Andini, dan tayang perdana awal 2022 ini di festival Berlin, di mana film tersebut mendapat reward Silver Bear atas penampilan Laura Basuki.
Film ini baru-baru ini meraih penghargaan juri di Festival Film International Brussel.
Film Movement juga merencanakan perilisan teatrikal pada kuartal pertama di 2023, diikuti perilisan di home entertaiment dan platform digital.
Hak penjualan atas film ini diurus oleh Wild Bunch International dan CAA Media Finance.
Film ini berlatar akhir 1960-an, dan mengisahkan Nana (Happy Salma) yang nggak bisa lepas dari masa lalunya. Ia jatuh miskin dan kehilangan keluarganya karena perang di Jawa Barat, dia akhirnya menikah lagi dan memulai kehidupan barunya.
Baca Juga: Riz Ahmed Komentari Film Remaja Indonesia, YUNI yang Menang di Toronto Festival 2021
Suami barunya kaya, namun di rumah ia tinggal di ruangan pembantu, serta suaminya nggak setia. Nana menderita dalam diam sampai di hari dia bertemu dengan salah satu gundik suaminya, dan semuanya berubah.
Ino (Laura Basuki) merupakan seseorang yang bisa dia percaya, seseorang yang memberikan kenyamanan dan tempat ia bisa menceritakan rahasianya, dulu dan sekarang. Bersama-sama, kedua wanita itu menemukan harapan akan kebebasan baru.
“Dengan latar belakang sentimen anti-komunis yang berkembang di Indonesia pada 1960-an, Before, Now & Then fokus pada kesulitan khusus yang harus ditanggung oleh perempuan dalam menghadapi kerusuhan politik,” terang Presiden Film Movement, Michael Rosenberg, dikutip dari Variety, Selasa (9/8/2022).
Ia juga menambahkan, “Andini dan kolaboratornya, khususnya penampilan utama Happy Salma yang memukau, sudah membuat potret yang kaya akan martabat dalam menghadapi kehilangan sekaligus kekerasan,” imbuhnya.
Rosenberg sebut kalau kemunculan Andini jadi salah satu sutradara Indonesia yang paling menjanjikan beberapa tahun terakhir ini.
Before, Now & Then ini juga menjadi film keempat Andini. Sebelumnya, Andini menyutradarai The Mirror Never Lies (2011), The Seen and Unseen (2017), dan Yuni (2021).
“Before, Now & Then ini berhubungan dengan kenangan ibu, nenek, nenek buyut saya yang orang Sunda. Ini adalah perjalanan dari akar dan sejarah saya sendiri,” pungkas Andini.
Film Movement yang berbasis di New York ini merupakan distributor Amerika Utara yang sudah merilis sekitar 250 film independen Amerika Serikat dan berbahasa asing selama 20 tahun.
Judul-judul film Asia baru-baru ini ada True Mothers garapan Kawase Naomi, film debut Korea yang terkenal, Aloners, serta film horor asal Korea, Seire.
Cek trailernya di sini:
(*)