Gagal Masuk PON, Mahasiswa Unesa Ini Malah Dapat 2 Emas di Asean Para Games

Selasa, 09 Agustus 2022 | 07:10
Dok. laman Unesa

Gagal masuk PON, mahasiswa Unesa ini berhasil dapat 2 emas di Asean Para Games 2022

HAI-Online.com - Salah satu mahasiswa Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Tony Richardo Mantolas berhasil meraih 2 medali emas sekaligus dalam Blind Judo di ajang Asean Para Games Solo 2022.

Tony berhasil dalam Blind Judo kelas J2+90 kg putra perorangan dan J1+73 kg regu.

Kemenangan ini menjadi kali pertama baginya. Bahkan ia pun nggak menyangka bakal berhasil mempersembahkan dua medali sekaligus untuk Indonesia.

Tony mengungkapkan kalau ia benar-benar fokus berlatih rutin sejak Maret hingga Juli kemarin.

“Pokoknya saya nggak mikir yang lain. Dan hasilnya di luar dugaan. Capaian ini tentu berkat doa, kerja keras, usaha, dan dukungan semua pihak terutama dosen pembimbing yang selalu mendukung selama proses latihan,” ujarnya dikutip dari laman Unesa, Selasa (9/8/2022).

Pejudo asal Denpasar ini mengatakan kalau di balik medali ini ada tenaga dan keringat yang terus mengalir. Setiap harinya, ia konsisten berlatih baik fisik maupun teknik.

Setiap paginya, ia lari, push-up, dan berbagai latihan fisik lainnya.

Baca Juga: Sumbang Emas di Asian Paragames 2022, Atlet Asal Surabaya Ini Dikasih Beasiswa S1 di Unesa!

Tantangannya selama latihan selain fisik yakni manajemen waktu, mengingat Tony merupakan atlet sekaligus mahasiswa.

“Dosen-dosen di kampus selalu mendukung dan mensupport kami sebagai atlet. Saya selalu berkomunikasi dengan dosen pengampu mata kuliah kalau ada kendala dalam perkuliahan,” jelas nya.

Tony juga kerap cicil tugas saat waktu luang dan setelah itu ia fokus berlatih untuk persiapan pertandingan.

Pada kesempatan tersebut, Tony menyampaikan terima kasih kepada Unesa yang memberikan ruang untuk terus mengembangkan diri dan meraih prestasi.

“Terima kasih yang tak terhingga untuk Unesa dan orang-orangnya yang hebat,” ujarnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Unesa, Dr. Dwi Cahyo Kartiko, S.Pd., M.Kes. menyampaikan rasa haru sekaligus bangga atas pencapaian mahasiswanya itu.

Menurutnya, capaian Indonesia dan mahasiswanya itu menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah hambatan dalam meraih prestasi.

“Dari mas Tony dan atlet disabilitas lainnya kita belajar agar nggak gampang putus asa. Jika kita gagal di satu pintu, masih banyak pintu-pintu lain yang terbuka asal kita mau berusaha. Jadikan Tony Richardo ini sebagai contoh, ia gagal bergabung di PON tapi akhirnya ia mampu memperoleh 2 medali emas di ASEAN Para Games 2022,” bebernya.

Baca Juga: Pernah Gagal Dua Album, Gitaris Enda Blak-blakan Lagu 'Demi Waktu' Bikin Ungu Terkenal!

Pelatih sekaligus Humas NPCI itu menambahkan, mahasiswanya itu mengalami low vision atau gangguan penglihatan yang ditandai dengan penurunan tajam penglihatan dan tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan.

“Sebelumnya memang atlet biasa. Namun belakangan penglihatannya turun drastis. Akhirnya ia masuk membela kontingen Indonesia di APG 2022,” ucapnya.

Dia berharap, perjuangan atletnya itu bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa Unesa lainnya dan atlet-atlet Indonesia pada umumnya.

“Nggak ada prestasi yang didapat secara gratis. Semua perlu dibayar dengan kerja keras dan konsistensi. Mentalitas para juara harus terus dirawat dan dilestarikan. Kita harus buktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa,” pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry