Kisah Yohanis Brando, Mahasiswa Baru UGM dari Pulau Terjauh

Rabu, 03 Agustus 2022 | 12:15
Dok. laman UGM

Cerita Yohanis Brando, Mahasiswa Baru UGM Asal Pulau Terjauh, Jayapura!

HAI-Online.com - Yohanis Brando Yoppo, mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM angkatan 2022 ini berasal dari Jayapura.

Melansir laman UGM, Yohani mengaku ini masih seperti mimpi baginya, dan terlihat ia sesekali meremas telapak tangannya.

Ia masih nggak percaya bisa berdiri diantara 9.833 mahasiswa baru UGM lainnya saat berlangsung upacara PPSMB di lapangan GSP, Senin (1/8/2022) lalu.

“Sangat-sangat bersyukur sekali bisa diterima di UGM. Sudah lama pengin kuliah di UGM. Sejak SD saya sudah mendengar UGM ini dan pengin kuliah di sana," kata Yohanis.

Yohanis cerita, kalau ia diterima kuliah di UGM lewat seleksi program afirmasi.

Meski sudah banyak yang mengetahui program ini, total hanya 9 pelajar Jayapura yang memenuhi persyaratan mengikuti seleksi.

Baca Juga: Cerita Adam, Putra Tukang Las dengan Segudang Prestasi, Bisa Kuliah Gratis di UGM Tanpa Tes

Setelah proses seleksi dan wawancara, akhirnya hanya 4 pelajar dari Jayapura yang dinyatakan lolos.

Berhasil lolos dan diterima di UGM membuktikan bahwa dirinya mampu meski berasal dari daerah terjauh.

“Mudah-mudahan ini sedikit membahagiakan ibu yang sampai sekarang terus membiayai saya dan adik-adik sekolah," katanya.

Yohanis mengaku sejak 2018, mamanya, Kostansa Yari Setouw, sebagai orang tua tunggal karena sang ayah, Yoppo, meninggal dunia karena kecelakaan.

Berprofesi sebagai perawat di RS Abepura, mamanya dengan setia mendampinginya dan adik-adiknya menempuh pendidikan.

Sementara tiga kakak kandung lainnya berada di luar Jayapura, dua sudah bekerja dan satu masih kuliah di IPB.

Melihat kondisi keluarga yang serba terbatas, memacu kesungguhan belajar Yohanis Brando.

Meski nggak selalu jadi yang terbaik, ia berhasil melampaui setiap jenjang pendidikan dengan lancar dengan nilai yang lumayan baik.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Inpres Yotefa Jayapura, SMP Negeri 2 Jayapura dan SMA Negeri 4 Jayapura.

“Penginnya saat ini bersungguh-sungguh kuliah, lancar dan cepat lulus dan ingin segera cepat kembali ke Papua. Saya pengin buka usaha di sana," ucap laki-laki kelahiran Abepura, 2 Februari 2003 ini.

Kenapa ia bisa masuk UGM? Ia selalu terngiang kata-kata gurunya bahwa untuk bisa masuk dan kuliah di UGM nilainya harus bagus dan tugas-tugas harus tertib dikumpulkan.

Perkataan guru tersebut, menurutnya, menjadi pemicu dan semangat dalam belajar.

“Meski nggak selalu ranking, saya tertib mengumpulkan tugas-tugas dan selalu menjaga agar nilai selalu baik-baik saja," ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Atlet UM Surabaya Sumbang 7 Medali di Asean University Games 2022!

Kini saatnya bagi Yohanis memanfaatkan kesempatan yang diperolehnya. Dengan kuliah dan fasilitas gratis, ia bertekad bisa belajar dengan baik di UGM.

Ia pun bertekad dan pantang pulang ke Jayapura sebelum selesai kuliah dan membawa gelar sarjana.

“Saya bisa di UGM juga karena mendapat masukan dari kakak Yakob yang saat ini sudah mau selesai kuliah di UGM. Terima kasih semoga bisa seperti dia lancar kuliah," pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry