Kisah Seorang Veteran Punk yang Memiliki Anak dengan Kondisi Autis dan Akhirnya Mendirikan Badan Amal 'Punks For Autism'

Selasa, 02 Agustus 2022 | 18:05
Kerrang

Punks For Autism yang didirikan oleh seorang ayah yang merupakan veteran punk dan memiliki anak dengan kondisi autism

HAI-ONLINE.COM - Steve Lombardo adalah seorang pendiri Punks For Autism, yang mengumpulkan uang untuk amal dengan menjual merchandise punk-up miliknya untuk anak-anak dengan autisme, serta mengubah persepsi orang tentang kondisi itu.

"Be different. Be free. Be punk rock. Be you." Begitulah bunyi mantra daribadan amal San Diego, Punks For Autism itu.

Pada Januari 2021, Lombardo yang seorang punk veteran bermimpi untuk membangun jembatan antara dua bagian terpenting dalam hidupnya: keluarganya dan dunia punk. "Gue udah pergi ke banyak pertunjukan punk, hardcore, dan metal selama lebih dari 30 tahun hingga sekarang. Gue jatuh cinta dengan rasa kebersamaan, rasa penerimaan," jelas Lombardo yang dikutip dari hasil wawancara bersama Kerrang.

Baca Juga: Dari blink-182 Hingga The Used, Ini Dia 5 Lagu Pop Punk 2000-an yang Ternyata Cover Lagu 80-an!

Pada tahun 2013 Lombardo menyambut kelahiran putranya Vinny ke dunia, yang menerima diagnosis autisme saat berusia tiga tahun. "Setelah kelahiran anak gue, gue mulai terhubung dengan keluarga yang punya kondisi sama kayak gue. Gue sadar berata banyaknya itu. Gue tau apa itu autisme dari keponakan gue yang autis, tapi gue nggak bener-bener paham tentang itu kayak sekarang," kenangnya.

Kerrang

Steve Lombardo dan putranya Vinny

Sekitar satu dari 57 anak berada dalam spektrum autis, menurut penelitian oleh Universitas Newcastle dan Cambridge. Jumlah ini adalah yang tertinggi dari yang pernah ada, tapi itu nggak berarti kalo jumlah orang yang lahir dengan autisme udah meningkat.

Sejak pertengahan tahun 90-an, kriteria seseorang yang termasuk dalam spektum autisme melebar secara dramatis ketika para dokter mulai memahami kondisinya. Hal ini menyebabkan jumlah orang yang didiagnosis secara akurat lebih tinggi, dan banyak juga yang lahir sebelumnya dan lolos dari diagnosis itu.

Terlepas dari pertumbuhan pemahaman dan kesadaran medis, Lombardo percaya kalo itu masih diselimuti kesalahpahaman.

Baca Juga: Duff McKagan Sebut Punk Bertanggung Jawab atas Keberadaan Guns N' Roses dan Metallica!

"Dari banyaknya persepsi yang dianut oleh masyarakat umum tentang kondisi autisme, dari pengalaman pribadi gue dan dalam percakapan dengan orang lain, gue menyadari kalo nggak semua autisme itu sendirian. Ada berbagai ujung spektrum di mana orang dengan autisme itu lebih dari sekadar punya pekerjaan, keluarga dan menjalani kehidupan yang lebih normal. Kemudian lo punya sisi lain di mana mungkin mereka nggak bicara dan mereka butuh bantuan dengan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari mereka," jelas Lombardo.

Selama membesarkan Vinny, dan kemudian memiliki seorang putri yang juga dengan kondisi yang sama, Lombardo mulai menarik kesamaan anatara punk dan apa yang doi pahami tentang autisme.

"Vinny berbaris mengikuti irama drumnya sendiri, seperti seorang punk rock. Gue mulai ngelihat kesejajaran antara autisme dan etos komunitas punk rock. Setiap orang menerima orang-orang yang menjadi kambing hitam, atau orang-orang yang nggak cocok dengan masyarakat mainstream. Orang autis agak mirip dengan punk karena mereka nggak cocok dengan hal mainstream. Gue ngelihat paralel dan hubungannya," kata Lombardo.

Baca Juga: Musik Green Day Sering Disebut Pop-Punk, Billie Joe Armstrong: Gue Benci Disebut Sebagai Musisi Pop

Segera setelahnya Lombardo mulai mencoba menyatukan dunia yang sama itu, mengumpulkan uang dan kesadaran amal untuk autism melalui komunitas punk. Nggak lama kemudian, Punks For Autism lahir dan ide pertamanya adalah mulai bikin pakaian.

Lo bisa kepoin juga nih koleksi mereka di sinihttps://punksforautism.com/.

"Merchandise itu gue lihat nggak cuma sekadar ngebawa kesadaran tentang autisme. Gue ngelihat desain generik. Gue pengen menempatkan beberapa hal yang lebih edgy di luar sana, beberapa desain keren yang menarik bagi penggemar seni underground, musik underground, dan menarik bagi generasi ini," pungkas ayah dua anak itu.

Kerrang

Punks For Autism, Bad Brain

Untuk desain kaus yang dimiliki Punks For Autism, Lombardo bekerja sama dengan seniman tato dan ilustrator dari AS dan sekitarnya, dan mulai menjual kaus Punks For Autism utu secara online dengan semua uang yang terkumpul bakal mendukung badan amal autistik lokal dan nasional.

Faktanya, upaya Punks For Autism saat ini udah nge-support sekitar 12 organisasi yang berbeda, termasuk Surfers Healing (sekelompok peselancar yang ngebawa orang dengan kondisi autisme berselancar).

Kerrang

Steve Lombardo dan putranya Vinny dengan bukti bantuan kepada Surfears Healing

Dengan kesuksesan dari penjualan merchandise Punks For Autism, Lombardo baru-baru ini juga mulai mengadakan pertunjukan di San Diego untuk melanjutkan misinya, termasuk salah satu yang dipimpin oleh kru hardcore Sacramento HOODS dengan dukungan dari Legions, Triste, dan Hatchet Burial.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya