HAI-Online.com- Pepatah 'lebih baik mencegah dari pada mengobati'nggak cuma berlaku buat kamu yang udah rajin memakai masker pas keluar rumah demi menjaga biar nggak terkena COVID-19.
Nah, begitu juga nih dengan kesehatan tulang. Pandemi yang udah sukses membuat banyak orang harus sering di rumah saja ternyata juga memiliki risiko pada kesehatan tulang, guys!
Menurut para ahli, dengan seidkitnya kegiatan fisik yang berlangsung selama lebih dari dua tahun ini ternyata berisiko membuat kesehatan tulang mengalami kemunduran. Padahal, tulang butuh banyak tekanan dengan berbagai aktivitas gerak agar penopang tubuh menjadi padat dan kuat.
Tapi nggak cuma karena pandemi, secara fisiologis kesehatan tulang manusia juga bakal berubah seiring bertambahnya usia.
Untuk itu, penting buat kita untuk mulaimenjaga kesehatan tulang sedini mungkin, agar selagi muda dan dapat bekerja serta beraktivitas dengan produktif, harapannya kita bakal tetap sehat dan aktif menikmati masa tua nanti.
Nah,pengetahuan mengenai kesehatan tulang ini pun menjadi penting sebagai upaya pencegahan. Sebab, permasalahan tulang bersifat silent disease, yang kalo dibiarkan bakal dapat menimbulkan risiko yang bisa disesali di kemudian hari.
Siapapun jamu, pastinga nggak mau dong kualitas hidup jadi berkurang gara-gara masalah kesehatan tulang. Untuk itu, sebelum memperbaiki yang rusak kenapa nggak kita mencegahnya, merawatnya dari sekarang.
Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk membuat tulang tetap sehat atau mengurangi risiko penurunan kualitas tulang agar bertahan dalam waktu lama.
Dr. Isa yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di RS Siaga Raya memganalogikan tulang sebagai gelas yang lama kelamaan isinya akan berkurang. Untuk itu, sebagai pencegahan kita perlu rajin mengisi ulang.
"Suplemen atau asupan yang bisa memberikan 'isi’ lagi ke dalam gelas tersebut, sangat diperlukan. Tujuannya, agar gelas yang bocor itu tidak habis airnya. Sebab, apabila berkurang terus, indeks massa tulang kita juga ikut berkurang, sehingga tulang bisa patah, karena kondisinya rapuh dan ringkih," ujarnya di acara diskusi kesehatan danpeluncuran Imboost Bone, pada Kamis (28/7/2022) lalu.
Sebagai dokterSpesialis Bedah Ortopedi Dr. Isa memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang kita.
"Kuncinya adalah harus preventif, dalam arti pencegahan yang lebih baik dibandingkan pengobatan," katanya.
Ia menyarankan kita untuk mengonsumsi suplemen tulang dengan dosis harian kalsium yang tepat. Nah, dosis ini akan berbeda jumlahnya berdasarkan umur. Usia 1-3 tahun misalnya hanya membutuhkan 700 mg kalsium per harinya, sedangkan di usia 4-8 tahun akan meningkat menjadi 1.000 mg per hari, dan 1.300 mg per hari pada usia 9-18 tahun.
"Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu," katanya.
Untuk itu penting mengonsumsi suplemen yang khusus untuk mengisi tulang. Selain takarannya tepat sesuai kebutuhan, kita nggak perlu repot menghitung Ca dalam makanan.
Nggak cuma Kalsium, tulang kita juga perlu tambahan vitamin D3 agar maksimal diserap tulang.
"Bayangkan sudah mengonsumsi kalsium dan D3 tinggi tapi tidak masuk pada tempatnya, misalnya malah ke usus, itu akan berbahaya. Bahkan, kalsium juga bisa numpuk ke ginjal, jadi ada risiko penyakit lain. Makanya kita juga perlu vitamin K2 untuk mengarahkan penyerapan kalsium dan D3 ke tulang tadi," papar Dr. Isa lagi
"Vitamin K2 itu fungsinya mengikat agar kalsium itu tepat sasaran, diletakkan di tulang, bukan di tempat yang lain. Karena kalo kalsium masuknya di pembuluh darah, akan menjadi plak, dan ini berbahaya bagi jantung," paparnya lagi.
Selain Vitamin K2, kandungan magnesium juga penting yang berfungsinya sebagai pengontrol, agak mirip dengan vitamin D3.
"Magnesium itu fungsinya untuk membantu penyerapan kalsium, sehingga kadar kalsium di dalam tubuh menjadi cukup. Artinya, magnesium itu yang mengoptimalkan penyerapan Kalsium dan K2 yang mengarahkan ke tempatnya. Magnesium 50 mg akan membantu mengoptimalkan penyerapan kalsium ke tulang sehingga mencegah resiko adanya kalsium yang tidak terserap tercecer di pembuluh darah,” jelasnya lagi.
Nah, biar nggak jadi bingung, untungnya nih PT Soho Global Health selaku perusahaan farmasi yang merupakan market leader di kategori suplemen kesehatan dan multivitamin meluncurkan produk Imboost Bone.
“Melihat pentingnya peranan Vitamin D3, Vitamin K2, dan Magnesium untuk membantu penyerapan kalsium lebih optimal ke dalam tulang. Di sinilah awal mula tercetus ide kami mengembangkan dan meluncurkan produk Imboost Bone ini. Jangan sampai niat kita untuk menjaga Kesehatan tulang malah nanti menjadi penambah risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyerapan kalsium yang tidak optimal ke dalam tulang,” jelasnya.
Imboost Bone yang berbentuk effervescent, menurut DR. Aswin, dibuat dengan tujuan agar konsumsi suplemen dibuat lebih mudah dan fun dan tidak berkesan seperti mengkonsumsi obat. Ditambah lagi, Imboost Bone mengandung Vitamin C 500mg yang lebih aman dilambung dengan rasa jeruk yang enak dan menyegarkan ketika diminum.
“Jangan khawatir, Imboost Bone ini relatif aman untuk dikonsumsi oleh semua orang termasuk anak muda,ibu hamil dan menyusui, serta orang lanjut usia, karena kelompok ini juga sangat krusial membutuhkan kalsium seperti seperti halnya yang dijelaskan dr. Isa sebelumnya,” papar DR. Aswin.
Baca Juga: Lagi, Seorang Siswi SMA Negeri Diduga Dipaksa Pakai Hijab di Sekolah, Kini Mengurung Diri & Depresi
Imboost Bone cukup dikonsumsi satu kali sehari, sehingga sangat praktis. Apalahi ia juga tidak mengandung gula, sehingga relatif aman juga untuk dikonsumsi oleh konsumen yang mempunyai penyakit diabetes.
Sebagai saran lain, Dr. Isa memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang dalam langkah preventif.
1. Mengkonsumi makanan-makanan dengan kandungan kalsium yang cukup untuk kebutuhan harian
2. Melakukan aktivitas dan olahraga yang mampu menjaga kepadatan tulang, seperti bersepeda, lari, jalan, dan sebagainya.
3. Hindari aktivitas dan kebiasaan yang mendorong percepatan dari pengeroposan tulang. Contohnya, merokok, minum alkohol rutin, dan sebagainya.
4. Tambahkan suplemen yang mengandung kalsium dan pastikan mengkonsumsi suplemen kalsium yang mengandung Vitamin K2 dan Magnesium sebagai pencegahan.
5. Cek juga massa tulang secara rutin tiap enam bulan sekali.
(*)