Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) langsung menggotong penonton yang terjatuh itu dan membawanya ke ruang tim medis.
Meski demikian, Dicky tetap bersyukur insiden robohnya pagar salah satu bagian tribun penonton di stadion tersebut terjadi saat peresmian JIS danbukan saat berlangsung pertandingan liga antara Persija dan Chonburi FC.
Sebab, kata dia, apabila kejadian itu terjadi pada saat liga bergulir, Persija Jakarta pasti didenda.
"Untung saat peresmian, bukan pas liga mulai. Kalo tidak (saat peresmian), Persija pasti sudah didenda segala macem kan," kata Dicky dilansir dariKompas.com, Minggu (25/7/2022).
SUGBK, kata dia, sudah memiliki fasilitas yang cukup aman untuk pemandu suporter alias "capo" saat menyanyikan lagu-lagu dukungan.
"Artinya, banyak hal yang harus disiapkan, kalo di tempat lain, katakanlah di GBK sudah ada 'stagger' buat 'capo'-nya nyanyi segala macem. Kalo di sini (JIS) kan belum ada," terang Dicky lagi.
Menurut Dicky, karakter penonton sepak bola berbeda dengan masyarakat umum, karena gairah energi menonton sepak bola bisa meningkat 100 kali lipat dari biasanya.
Karena itu peristiwa lompat pagar dan sebagainya bisa saja terjadi.
Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan masih melihat dulu dampak dari peristiwa pagar JIS yang roboh pada peresmian stadion itu.
"Tentunya bagi kami Jakpro adalah kami melihat dulu. Kekuatannya kami cek lagi deh semuanya, nanti begitu ya," kata Widi di ruangan konferensi JIS.Widi Amanasto juga menilai robohnya pagar akibat antusiasme pendukung Macan Kemayoran. Ia bahkan merasa bangga akan antusiasme ribuan The Jakyang luar biasa malam kemarin.
Widi lantas mengatakan bahwa Jakpro akan mengevaluasi kerusakan yang diakibatkan dari robohnya pagar beserta kanopinya itu.
"Nanti kami cek lagi semuanya. Jadi sekaligus ini merupakan sesuatu yang harus kita 'follow up' lagi dan kita evaluasi kondisi-kondisi tersebut," kata Widi. (*)