HAI-ONLINE.COM - Pada tahun 2021 lalu, Die Hard Adidas Fan berhasil menemukan harta karun dalam sebuah penelusuran di Blok M, pusat di mana orang-orang berbelanja dan melakukan banyak aktivitas pada era 80-an hingga 90-an.
Penelusuran Die Hard Adidas Fans itu menemukan pemberhentiannya di Toko Restu Sport, salah satu toko olahraga tertua di Blok M. Toko Restu Sport sendiri udah berdiri sejak tahun 1973, yang saat ini dikelola oleh generasi ke-tiga.
Berdasarkan hasil interview HAI bersama Izar salah satu bagian Die Hard Adidas Fan, semua bermula pada tahun 2021 itu, di mana salah satu tim mereka bernama Topan ngasih info tentang Toko Restu Sport yang punya barang yang "lumayan gaib" dan waktu itu belum diketahui barangnya apa aja.
"Kita belum tau tuh waktu itu barangnya apa aja, yang pasti katanya ini barang gaib, langka banget deh pokonya. Terus habis itu kita bikin janji segala macem. Soalnya selama ini, semua orang bisa masuk ke toko itu, tapi gak ada yang di kasih akses untuk ke atas sampe ke gudang," jelas Izar menceritakan history penemuan Die Hard Adidas Fan itu.
Saat mendatangi Toko Restu Sport, di sana mereka melakukan negosiasi dengan pemilik yaitu Bapak Mohamad Rafik.
"Di sana kita negosiasi, bahwa kita bakal beli deh kalo ada barang di gudang yang cocok. Akhirnya kita nyoba negosiasi gitu dengan yang punya toko, karena almarhum bapak Rafik ini awam lah, akhirnya ya dengan negosiasi itu boleh lah naik ke atas," tambah Izar menjelaskan.
Baca Juga: Kisah Adidas dan Puma, Saudara yang Bertikai dan Tak Bisa Menyatu Hingga Kini
Setelah diberikan izin, waktu itu tim Die Hard Adidas Fan kembali mendatangi Toko Restu Sport dengan tim yang membawa alat seadanya untuk kebutuhan dokumentasi, yang mana lo juga bisa nonton nih di bawah ini sob.
Untuk temuan di sana, Izar menyatakan bahwa ditemukan sebanyak 10-15an model, dengan total sekitar 400-an pasang sepatu yang dibeli oleh Die Hard Adidas Fan.
"Tapi dari yang kita temui itu nggak semuanya kita ambil ya. Masih banyak kita sisain biar temen-temen yang lain itu bisa ngerasain experience-nya gitu kalo beli sepatu vintage di sana," jelas Izar.
Izar juga menjelaskan, dari beberapa temuan itu bener-bener bikin orang luar negeri dan kolektor adidas itu takjub. Pasalnya, selama ini bagi mereka yang pecinta Adidas nggak pernah melihat koleksi-koleksi yang ditemukan itu dalam bentuk fisik, tapi cuma ngelihat di katalog dan poster jaman dulu aja.
"Jadi kolektor dunia itu nggak ada yang punya. Mungkin di German pun begitu, di gudang arsipnya German mungkin nggak ada deh. Masalahnya ini sepatu nggak pernah rilis lagi," Izar menjelaskan terkait sepatu yang di notice oleh salah satu store di UK.
Baca Juga: Berkonsep Stadion, adidas Membuka Toko Terbesarnya di Grand Indonesia
Setelah itu, pihak Die Hard Adidas Fan nge-sounding ke pihak toko Size yang berbasis di Inggris, yaitu Luke Matthews terkait penemuan sepatu Adidas vintage mereka.
"Dari sana Matthews bilang 'boleh tuh, kita kerja sama, kolaborasi'. Waktu itu dia minta siluet Trimm Trab. Trimm Trab ini culture-nya Inggris banget, UK banget. Jadi orang sana bangga banget kalo mereka make Trimm Trab," penjelasan Izar tentang awal mula terjadinya kerja sama dengan toko Size.
Akhirnya dari sana dilakukan zoom meeting, dan melihat temuan pihak Die Hard Adidas Fan, bersama Size merekapun setuju untuk melakukan kolaborasi. Temuan yang berhasil menciptakan kerja sama itu adalah Trimm Trab dengan model yang belum pernah ada terlihat sebelumnya.
Pada 17 Juni lalu, di akun Instagram @diehardadidasfan udah ngasih sedikit bocoran mengenai hasil kolaborasi itu.
Namun, saat HAI mengkonfirmasi untuk tanggal pasti perilisannya, Izar menjawab kalo hal itu masih di rahasiakan.
"Untuk waktunya masih rahasia ya. Gambar yang kita dapet kemarin itu baru sample-nya doang. Jadi kira-kira warna merah sama warna biru. Kayak sepatu aslinya ya, yang ada di kantor kita di Kemang. Sepatu aslinya itu masih ada kita simpen," ujar Izar.
Dijelaskan untuk proses reissue Adidas Trimm Trab saat itu pihak Die Hard Adidas Fan cuma mengirimkan berupa foto-foto detail sepatu Trimm Trab temuannya kepada pihak Size, yang kemudian diteruskan kepada pihak Adidas itu sendiri utuk dibuatkan sample-nya.
"Nah jadi nanti sepatunya ada warna merah sama biru. Tapi kalo dilihat di foto, dilihat di pinggir-pinggirnya ada warna lain tuh. Nah itu masih belum bisa kita share. Pokoknya baru itu doang foto resmi yang kita bisa rilis," tambah Izar menjelaskan.
Untuk perilisan Adidas Trimm Trab dengan grafis kepulauan Indonesia pada insole-nya itu diperjelas oleh Izar kalo itu udah pasti. Namun, sepatu tersebut dirilis secara exclusive di toko Size dan dijual secara online.
Setiap tahunnya, toko Size memang selalu punya rilisan exclusive. Entah itu Nike, New Balance, dan lainnya, yang mana nanti lo bisa lihat untuk koleksi tersebut dengan kodenya "Size Exclusive".Buat lo anak-anak sneakers pasti tau deh tentang hal ini.
Baca Juga: Asics Luncurkan 2 Sneakers Lifestyle yang Diinfus Teknologi Penunjang Kenyamanan Bergerak
Saat ditanya mengenai kemungkinan model lain yang bakal di reissue, Izar menjawab kalo sejauh ini pihak Size cuma tertarik sama Trimm Trab aja.
"Untuk model lain saat ini belum. Cuman untuk berikutnya mungkin oke, bisa dibicarain lagi. Kayak ada satu temen kita bilang, ada yang selama ini nggak pernah keliatan wujudnya, yang cuma bisa kita lihat di katalog itu, ada salah satunya ‘European Holiday Destination Series’. Wah baru denger tuh untuk seri itu. Nah mungkin nanti untuk tahun-tahun berikutnya Size atau yang lain berminat untuk reissue lagi. Soalnya belum pernah rilis lagi sepatunya," jelas Izar.
Mungkin nanti ada dari lo yang mempertanyakan, kenapa nggak dari Indonesia aja yang nge-reissue sepatunya?
Nah, seperti yang bisa dipahami, kalo di Indonesia sendiri untuk toko sneakers-nya belum bisa punya power kayak Size, yang mana udah 22 tahun berdiri. Izar juga jelasin, kalo "Size sendiri baru dibikinkan oleh Adidas "Size Exclusive" saat umur tokonya udah 10 tahun. Jadi kayaknya kalo di Indonesia belum ada yang bisa sampai ke tahap itu sih," jelasnya. (*)