Dulu Dianggep Gagal, Firestarter Terbaru Dianggap Makin Jelek dari Versi Aslinya

Senin, 16 Mei 2022 | 12:15
imdb.com

Zac Efron and Sydney Lemmon dalam film Firestarter (2022).

HAI-Online.com - Firestarter, adaptasi terbaru dari novel Stephen King dengan judul yang sama muncul di box office dan dianggap lebih buruk dari versi yang asli tahun 1984.

Firestarter dirilis secara ganda di bioskop dan di Peacock pada 13 Mei 2022, dan sampai sekarang belum diterima dengan baik oleh para penonton.

Film ini mengisahkan Andy McGee (Zac Efron) dan Vicky Tomlinson-McGee (Sydney Lemmon) ketika mereka mati-matian berusaha melindungi putri mereka, Charlie (Ryan Kiera Amstrong), dari agen pemerintah yang ingin memanfaatkan pirokinesisnya.

Baca Juga: Pusing Sebelah Melulu, Hindari 6 Makanan Pemicu Sakit Kepala Migrain

Film ini disutradarai Keith Thomas, ditulis oleh Scott Teams, dan ini merupakan remake dari adaptasi film tahun 1984 dengan judul yang sama.

Firestarter aslinya, yang dibintangi Drew Barrymore, David Keith, dan Heather Locklear, nggak menerima ulasan yang sangat positif. King sendiri mengecam film tersebut sebagai salah satu adaptasi terburuk dari karyanya, dan kritikus menunjukkan penyederhanaan yang berlebihan, kurangnya emosi, dan penampilannya nggak menarik.

Maka dari itu, versi terbaru Firestarter ini benar-benar nggak ada standar yang tinggi buat dicapai dan punya banyak ruang untuk memperbaiki yang aslinya.

Sayangnya, Firestarter nggak memperbaiki aslinya menurut mata penonton dan kritikus.

Baca Juga: 10 Film Petualangan Ini Bisa Bikin Adrenalin Lo Naik!

Melansir Variety melalui Screenrant, Firestarter kali ini muncul di box office dianggap lebih buruk dari versi aslinya tahun 1984. Setelah opening weekend-nya, film ini cuman meraup $3,8 juta atau sekitar Rp55 miliar, ini angka yang kecil banget.

Film ini sendiri anggarannya sekitar $12 juta atau sekitar Rp176 miliar, jadi masih harus berpikir banyak cara gimana bisa balik modal.

Sementara itu, film versi 1984-nya yang asli meraup keuntungan $17 juta atau sekitar Rp249 miliar secara keseluruhan di box office.

Sementara itu, Firestarter masih punya banyak waktu buat meningkatkan kinerja box office nya, tapi sepertinya ini nggak akan meningkat banyak. Ini karena film tersebut tersedia untuk streaming dan mereka yang udah nonton ada kemungkinan nggak rekomen film ini ke orang lain.

Kegagalan ini dibuktikan dengan skor 12% di Rotten Tomatoes, dan ini menjadi pertanda kemungkinan nggak ada Firestarter 2.

Padahal ending dari film ini nampaknya membuka kemungkinan akan adanya sekuel. Kemungkinan sekuel ini sebagian besar bermuara pada kinerja box office nya dan apakah film itu berpotensi bisa menguntungkan.

Karena film aslinya dirilis hanya di bioskop, sulit untuk membandingkan keduanya, tetapi ini masih terasa jelas kalau versi terbaru Firestarter ini punya pr yang berat.

Dengan anggaran $12 juta dan produksi selama beberapa bulan, ini nggak menjadi hal yang penting kalo ternyata film ini gagal lagi. Lain halnya kalau anggarannya lebih besar, ini bisa jadi bencana.

Baca Juga: Lasman, Mahasiswa Unpad Jadi Pemimpin Baru G17 University Ambassador Consortium Wilayah Indonesia

Di saat yang sama, Firestarter jelas nggak mencerminkan pembuat filmnya dengan baik.

Ada kemungkinan, bahwa apa yang bisa dipelajari dari Firestarter ini adalah karya King ini sebaiknya dibiarkan sendiri aja karena si pembuat film udah dua kali gagal. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya