HAI-ONLINE.COM – Tahap pertama proses perpindahan televisi analog ke digital sudah mulai berjalan sejak 30 April 2022 lalu.
Proses ini akan berlanjut hingga tahap dua pada 25 Agustus 2022 mendatang, serta tahap ketiga pada 2 November 2022.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate berujar hingga saat ini televisi analog masih mendominasi penyiaran sehingga peningkatan teknologi menjadi TV digital harus segera dilakukan.
Teknologi analog mengemas data yang hendak disiarkan dalam rupa modifikasi amplitudo, frekuensi, atau phase (sudut) sinyal.
Meski begitu, data berbentuk perubahan amplitudo, frekuensi, atau phase tersebut membutuhkan 'tenaga' yang besar untuk menjaga konsistensinya hingga diterima penonton di layar kacanya.
Baca Juga: Duh, Viral Kumpulan Foto Selfie KTP Dijual Jadi NFT di OpenSea, Begini Kata Menkominfo
"Selain itu, problem (TV analog) pun banyak, mulai dari cuaca hingga kondisi fisik permukaan bumi seperti adanya gunung, bukit, atau gedung tinggi. Itulah kenapa, menara pemancar disebar di titik tertentu supaya kualitas data yang ditransmisikan terjaga kekuatan dan konsistensinya," ujar Johnny melansir dari CNBC.
Televisi digital menghadirkan teknologi yang lebih ringkas dan praktis. Data yang diubah akan lebih ringan ditransmisikan serta pengkodean yang lebih sederhana membuat segala gangguan menjadi lebih mudah diatasi.
"Itulah mengapa siaran berteknologi digital minim gangguan. Bila ada gangguan pun, sangat cepat dikoreksi," papar Johnny.
Nggak cuma itu, pengemasan yang lebih ringkas turut memudahkan perpindahan data dalam jumlah besar secara cepat. Hal ini membuat gambar serta suara yang lebih bersih dan jernih akan mudah ditransmisikan menggunakan teknologi digital.
Dengan begini, pemirsa televisi akan dimanjakan dengan visual dan audio yang lebih bagus. Nah, gimana sob? Masih ragu ganti ke TV digital?
(*)