Lewati Hutan Karet Angker, Ini Lokasi Asli "KKN di Desa Penari" yang Terdeteksi Hilang

Selasa, 10 Mei 2022 | 09:54

Gapura desa yang usang itu menyimpan cerita misteri yang menelan dua korban mahasiswa karena tulah adat.

HAI-Online.com-Kisah asli KKN di Desa Penari, seperti yang diceritakan akun Twitter bernama SimpleMan merupakan cerita dan pengalaman nyata dari enam mahasiswa-mahasiswi yang nama mereka disamarkan menjadi Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton, dan Bima.
Mereka berenam merupakan mahasiswa-mahasiswi angkatan 2005/2006 dari sebuah perguruan tinggi di Kota berinisial S.
Dua di antaranya meninggal dunia setelah mengalami serangkaian hal mistis di tempat menjalankan KKN tersebut.

Setelah thread "KKN di Desa Penari" menjadi viral pada 2019 dan kini pembahasan itu krmabki naik sejak filmnya tayang oada 30 April 2022, sehingga kinibanyak warganet yang kembali penasaran tentang di mana lokasi asli dari kejadian menyeramkan itu.

Banyak netizen yang berspekulasi tentang lokasi desa Penari ada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Patung Penari

Baca Juga: Nggak Mau Menipu Penonton, Lokasi Asli Desa Penari Tetap Disamarkan, Namun Lokasi Syuting KKN di Desa Penari Dijelaskan!

Desa yang dicari ternyata kini menjadi kampung 'hilang' dan tampak usang. Dari mereka, bahkan ada yang melakukan penelusuran mengenai di mana tepatnya lokasi 'KKN Desa Penari' itu.

Lalu muncullah spekulasi bahwa lokasi KKN di Desa Penari berada tepat di sekitar wilayah Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Di sana terdapat sebuah lokasi yang disebut kampung 'hilang'.

Namun dari penyelidikan, nama tersebut disinyakir bernama Kampung Darungan atau Pendarungan dimana jarak perkampungan dari Wana Wisata Rowo Bayu hanya sekitar 2 kilometer.

Gapur usang

Adapun medan untuk menuju kampung tersebut cukup menantang dimana, pengunjung yang "bertamu" harus melalui hutan karet angker terlebih dahulu serta pohon-pohon yang berukuran besar.

Nggak cuma itu, jalurnya pun hanya berupa jalan setapak yang tidak rata. Ada beberapa peninggalan wargaDarungan sebelum kampung itu ditinggalkan penduduknya pada 2010-2011, yaitu berupa rumah sanggar untuk menari dan beberapa coretan gambar yang penampakkannya mirip seperti kisah penutur KKN di Desa Penari.
Ada yang sudah ke sana? Atau hanya melihat patung penari di Kota Banyuwangi? (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya