HAI-Online.com - Gastronomi atau tata boga ialah seni, atau ilmu akan makanan yang baik. Singkatnya, gastronomi sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman.
Nah, gastronomi sendiri udah banyak menyita perhatian para praktisi pariwisata dalam upaya pengembangan wisata budaya berbasis makanan.
Meski dulu sempat diabaikan, kini gastronomi sudah berubah jadi kontributor pengembangan industri kreatif dan pariwisata.
Guru Besar dalam Bidang Pendidikan Vokasi Tata Boga pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Marwanti mengatakan, menurutnya gastronomi mencerminkan budaya, warisan dan tradisi masyarakat. My
Dengan dorongan keingintahuan masyarakat tentang sosial budaya makanan suatu daerah tertentu, kegiatan gastronomi bisa sebagai salah satu cara untuk mempromosikan pemahaman di antara budaya yang berbeda, dan membawa masyarakat lebih dekat dengan tradisi makanan yang diminati.
“Dalam konteks gastronomi Indonesia, makanan Nusantara dianggap sebagai local genius warisan dan martabat nenek moyang bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai karakter bangsa untuk membangun keberlanjutan kehidupan manusia” katanya, dikutip dari laman UNY, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga: Berikan Warna Baru di Menunya, KFC Keluarkan Ayam Panggang Cita Rasa Italia
Kegiatan gastronomi berperan sebagai warisan budaya juga membantu menciptakan peluang, termasuk pekerjaan, terutama di daerah sekitar destinasi wisata.
Banyak destinasi wisata memanfaatkan gastronomi menjadi sektor strategis untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan usaha baru bagi masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga.
Wanita kelahiran Sleman, 13 Maret 1957 itu menyebutkan kalau wisata gastronomi mengacu pada kegiatan wisata dengan tujuan mencari pengalaman makan dan minum yang unik.
Wisata gastronomi secara umum mengacu pada orisinalitas hidangan dan keasliannya pada suatu tempat, wilayah atau negara. Hingga saat ini pengembangan wisata gastronomi masih mengalami kendala karena kurangnya nilai kearifan lokal yang dimiliki tiap daerah dan etnis.
Sementara itu, masyarakat urban yang berada di kota-kota besar di Indonesia juga semakin jarang bersentuhan dengan identitas kelokalan mereka. Inilah alasan mengapa wisata gastronomi perlu dikembangkan seiring perkembangan sosial budaya di tengah-tengah masyarakat.
Menurut warga Sinduadi Mlati Sleman itu aktivitas wisata gastronomi dapat berupa mengunjungi produsen makanan, festival makan, restoran dan tempat-tempat khusus yang berhubungan dengan beberapa makanan spesial.
Wisata gastronomi juga sekaligus dengan mencicipi hidangannya, mengamati proses produksi dan persiapannya atau makan hidangan khusus dari tangan koki yang sangat terkenal serta melihat bagaimana hidangan tertentu sedang disiapkan.
“Industri wisata gastronomi tidak hanya terdiri dari pemandu makanan dan restoran, namun mencakup segala jenis pengalaman kuliner dan budayanya” tambah Marwanti.
Banyaknya ragam video memasak hidangan di YouTube juga telah membantu meningkatkan promosi wisata gastronomi dari seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Dokumen gastronomi nusantara pertama ditemukan dari tokoh emansipasi wanita, RA. Kartini. Beliau menyimpan lebih dari 200 resep masakan khas keluarga. Dokumen kedua ditemukan dari seorang nyonya Belanda hobi memasak yang menerbitkan buku berisi 1.381 resep yang dikumpulkan selama tinggal di Indonesia. (*)