HAI-ONLINE.COM - Kehidupan sehari-hari nggak bisa lepas dari beragam masalah yang mendampingi. Hal tersebut menjadi pemicu stres yang seringkali menjadi pemberat dan merasa tidak bahagia.
Nah, hadirnya konsep Ikigai ini bisa sebagai panduan lo untuk menghadapi stres dengan lima pola pikir yang ditawarkan.
Praktisi psikologi di Ikigai Consulting & Head PT Sevima, Anandre Forastero SPsi MPsi mengungkapkan bahwa stres nggak selamanya memberikan pengaruh negatif dalam kehidupan.
Nyatanya, stres dapat menjadi pendorong performa sehari-hari jika dikelola dengan baik.
“Stres dapat menjadi penanda bahwa kita tengah berkembang dan keluar dari zona nyaman,” ungkapnya, dilansir dari laman ITS, Rabu (27/4/2022).
Dalam webinar dengan tema Build Meaningful Purposeful Life: Less Stressed and Happily, Anandre menjelaskan terdapat lima tips untuk menanggapi stres dan mengelolanya agar tidak menghambat kebahagiaan.
Baca Juga: Sekelompok Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Deteksi Stress Berbasis Urine!
Kelima tips tersebut yakni:
- Menemukan arti kebahagiaan
“Definisi kebahagiaan tidak hanya terpaku pada uang ataupun hubungan asmara, tetapi juga kondisi kesehatan, spiritual, hingga hubungan keluarga,” papar Anandre.
- Memperbaiki pola pikir
Sementara, keraguan berlebih akan kemampuan sendiri dapat menjadi penghambat.
“Padahal kemampuan yang kita miliki dapat dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi dari diri kita masing-masing,” tegasnya.
- Menghindari overthinking
Overthinking dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang membuat ekspektasi akan masa depan menjadi terbebani.
“Dengan merelakan dan berdamai dengan pengalaman masa lalu, dapat menjadi awalan untuk keluar dari ketakutan berlebih akan masa depan,” jelasnya.
- Berhenti menunda pekerjaan
Caranya yakni dengan segera memulai pekerjaan tersebut dalam lima detik setelah memikirkannya, sebab otak manusia cenderung mudah terdistraksi oleh pikiran-pikiran lain.
- Memiliki kualitas pertemanan yang baik
Oleh sebab itu, penting untuk memiliki lingkar pertemanan yang dapat mendukung perkembangan kita.
“Karena sikap kita adalah cerminan lima teman terdekat kita, sah-sah saja untuk memilih pertemanan yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan diri,” pungkasnya. (*)