Warga berkostum pocong, tuyul dan hantu kuntilanak serta kostum ibu-ibu pengajian terlihat dalam rombongan pawai obor.
Adapun kostum pocong dikenakan oleh seorang pria bernama Adri (45). Ia ikut pawai obor bersama keluarganya.
Adri pun memakai pakaian yang ada di rumahnya sehingga mirip pocong. Wajahnya pun dirias dan hidungnya disumpal kapas.
Kostum yang dikenakan Adri menarik perhatian para peserta pawai obor lainnya. Adri dimintai foto bareng bak artis ibu kota.
Selain itu, ada sekitar lima bocah yang berkostum seperti tuyul. Mereka bertelanjang dada dan hanya mengenakan diaper berwarna putih.
Wajah mereka dirias seperti tuyul. Rambut para bocah tersebut rata-rata pendek.
Kegiatan pawai obor ini digelar sekitar pukul 20.30 WIB. Tak janya kostum hantu, namun pawai juga diramaikan aksi andong dan juga ondel-ondel.
Pawai obor dimulai dari Madrasah El-Syifa lalu melewati Jalan Moh Kahfi 1, kemudian menuju kawasan perkampungan warga di Jalan Syarfa, dan berakhir di Masjid Jami Assa’datain.
Dari penampakan foto serupa Halloween lokal, banyak peserta pawai yang tidak lagi memakai masker.
"Di Ciganjur saat ini kasus Covid-19 hanya satu kasus Covid-19, artinya Ciganjur aman, tapi tetap ya patuhi protokol kesehatan,” ujar Lurah Ciganjur, Yuyun saat membuka acara dihalaman Madrasah El-Syifa, Sabtu malam.
Ketua Pelaksana Pawai OborGabungan Remaja Islam Se-Ciganjur Jupri mengatakan, pawai obor ini merupakan acara yang digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Acara yang diikuti ni dijuga dinilai sebagai wadah silaturahmi antar-warga Ciganjur.
“Selama pandemi dua tahun lalu kami nggak ada pawai obor, baru kali ini saja ada pawai obor,” ujar Jupri di acara yang sama. (*)