Sempat Terhalang Akibat PPKM, Film ‘Baby Blues’ Akhirnya Tayang:

Selasa, 22 Maret 2022 | 11:37
Kinari/HAI

Keseruan para pemain Baby Blues saat menghadiri konferensi pers di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (18/3/2022).

HAI-ONLINE.com - Film drama komedi tentang sebuah keluarga dengan mengangkat sindrom baby blues yang dikemas secara menarik akan hadir di bioskop seluruh Indonesia pada 24 Maret mendatang.

Meski sempat terhalang akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akhir tahun 2021 lalu, film Baby Blues ini akhirnya tayang tepat di hari ulang tahun Aktor Vino G. Bastian sebagai pemeran utama film itu.

“Harusnya kita memulai proses shooting itu pada april 2020, tetapi karena pandemi Covid-19 menyerang jadinya diundur hingga agustus. Eh, diundur lagi karena kondisi yang naik turun dan baru mulai berjalan antara bulan Oktober dan November,” kata Andi Bachtiar Yusuf, sutradara film Baby Blues, pada konferensi pers di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/3/22).

Menurutnya hal itu bukan hanya sebagai hambatan, melainkan juga membawa berkah karena proses yang lama malah dapat menemukan banyak hal-hal yang baru dan unik.

Melalui film dari MVP Pictures tersebut, Aurelie Moeremans dipercaya menjadi pemeran utama yang beradu akting dan menjadi istri dari Vino G. Bastian.

Film Baby Blues ini menceritakan kisah Dinda (Aurelie Moeremans) yang mengalami sindrom baby blues setelah melahirkan Dara akibat permasalahan yang terjadi dengan sang suami Dika (Vino G. Bastian).

Tak hanya dengan sang suami, tetapi Dinda juga terlibat konflik dengan ibu mertuanya karena selalu ikut campur dengan urusan keluarga kecilnya.

Baca Juga: Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Bakal Tayang di Netflix 1 April Nanti

Uniknya, ketika konflik semakin memuncak, hal tak terduga pun terjadi karena jiwa Dika dan Dinda tertukar.

Baik Vino maupun Aurelie merasa kesulitan dalam memerankan jiwa yang tertukar dan menjadi tantangan mereka dalam film ini.

“Kalau waktu akting saya dipakaikan rambut panjang, baju perempuan, mungkin akan lebih mudah. Tapi ini berbeda, ketika saya melihat diri ke kaca ya masih dengan tampilan saya sebagai Vino, dan jiwanya yang harus bertukar menjadi perempuan. Itu PR sih,” jelas Vino.

Meski mengangkat tentang kisah persoalan suami istri, tetapi film ini tidak dikhususkan untuk penonton yang sudah menikah saja.

Film ini dapat ditonton oleh semua kalangan umur karena dikemas dengan sangat ringan, serta memiliki nilai tentang membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang sekitar.

(Ariella Kinari)

Tag

Editor : Alvin Bahar