HAI-Online.com - Mark Lanegan, musisi AS yang dikenal sebagai vokalis Screaming Trees dan personel Queens of The Stone Age (QOTSA), meninggal dunia usai mengidap covid-19.
Dilaporkan oleh The New York Times, Lanegan meninggal dunia di usia 57 tahun di rumahnya di Killarney, Irlandia pada Selasa (22/2/2022) waktu setempat.
SKH Music selaku pihak manajemen tidak mengungkap lebih jauh penyebab meninggalnya Lanegan.
"Dia adalah orang penyanyi, penulis lagu, penulis, dan musisi yang dicintai, usianya 57 tahun dan selama ini hidup bersama istrinya Shelley. Tidak ada informasi lain untuk saat ini. Mohon hormati privasi keluarga," tulis SKH Music via Twitter.
Adapun kematian Lanegan terjadi setelah pada tahun lalu si musisi sempat menulis memoar yang menceritakan pengalaman nyaris mati saat mengidap covid-19.
Dalam memoar berjudul Devil In A Coma, Lanegan mengenang ketika ia nyaris meninggal dunia akibat covid-19 yang dideritanya pada Maret 2021 lalu.
Lanegan berkarier bersama sejumlah band seperti Screaming Trees, Queens of the Stone Age, dan Gutter Twins sebagai vokalis.
Lanegan memulai kiprahnya bersama Screeming Trees, salah satu band Kota Seattle yang mengusung ciri khas musik perpaduan heavy metal dan punk rock, style yang kemudian identik dengan istilah grunge.
Meski tak berhasil menjadi setenar Nirvana ataupun Soundgarden, Lanegan bersama Screaming Trees dikenal di kancah grunge berkat karakter vokalnya yang berat dan lirik yang muram.
Baca Juga: Lama Nggak Bermusik, Krist Novoselic Bocorin Lagi Garap Album Baru
Lanegan menjadi kolaborator Queens of the Stone Age, band rock yang juga pernah digawangi oleh drummer Dave Grohl, pada awal 2000an.
Ia meraih nominasi Grammy bersama QOTSA pada tahun 2002 dan 2003. (*)