HAI-Online.com - Morrissey menegaskan kepada rekan klasiknya di The Smiths, Johnny Marr untuk berhenti membawa namanya di tiap wawancara.
Kedua sosok yang kini nggak lagi muda ini emang kerap kali terlibat intrik dan perang dingin setelah era keberhasilan keduanya bersama The Smiths di masa lalu.
Bertahan hanya sebentar, baik Morrissey ataupun Johnny Marr seringkali beradu pandangan dan argumen yang disajikan melalui pernyataan-pernyataan resmi mereka di wawancara masing-masing.
Tapi kali ini, melalui situs Morrissey Central, pria berusia 62 tahun ini secarasopan melayangkan keluhan kepada Johnny Marr.
"Ini bukanlah sekadar racauan atau sesuatu yang histeris dari saya. Ini adalah permintaan sopan dari saya kepadanya: boleh kahkamu berhenti untuk menyebut nama saya di setiap wawancara," ujar Morrissey sopan, namun tetap kontroversial.
"Saya minta tolong kepada Johnny Marr, untuk lebih banyak berdiskusi tentang karier, pencapaian sebagai solois yang nggak tertandingi, dan musik Anda sendiri? Kalau memang bisa, tolong tinggalkan saya dari itu semua?," lanjutnya.
Pernyataan dari Morrissey ini diyakini udah mencapai tahap serius yang terlihat dari nada diksi dan juga penekanan kalimat yang menunjukkan rasa risihnya.
"Kita udah nggak berbicara lagi satu sama lain selama lebih dari 35 tahun. Kamu nggak kenal sama saya. Kamu sama sekali nggak tahu kehidupanku, intensiku, pikiran, dan juga perasaanku. Tapi kamu berbicara seolah-olah kamu adalah psikiater pribadiku tanpa melibatkan insting dariku," jelas Morrissey tegas.
Sebelum konflik yang meruncing ini, Morrissey dan Johnny Marr pernah saling berbagi ideologi dan pikiran dalam The Smiths melalui empat album yang dirilis dalam empat tahun beruntun.
Baca Juga: Daniel Craig Sebut 'Knives Out 2' Kemungkinan Bakal Dirilis Pertengahan Tahun Ini
Melalui 'The Smiths' (1984), 'Meat Is Murder' (1985), 'The Queen Is Dead' (1986), dan juga 'Strangeways, Here We Come' (1987), katalog album milik The Smiths ini menjadi patron penting bagi gelombang musik asal Madchester dan juga lahirnya indie pop secara general.
Tapi tetap saja, empat album penting penanda salah satu era musik paling berpengaruh di tanah Britania tersebut masih nggak cukup untuk mempersatukan lagi keduanya. Justru, silaturahim antar keduanya nampak makin terpisah.
"Kita berdua tahu, media Inggris akan mencetak apa pun yang kamu katakan tentang saya selamaitu kelihatan jahat dansavage. Tapi kamu yang memilih untuk terus melakukan itu. Please move on," titah Morrissey kemudian.
Baca Juga: Kini 90 Sekolah di Jakarta Telah Ditutup karena Ditemukan Kasus Covid-19
Meski terkesan risih dan ngambek, Morrissey tentu tetap mengakui kejeniusan dari Johnny Marr dalam meramu karya-karya musiknya. Secara terbuka, Morrissey tetap memaparkan pandangannya ini di akhir keluhannya terhadap Marr.
"Saya nggak pernah tersinggung dengan karier solo atau kehidupan pribadimu. Dan saya terang-terangan mengakui kejeniusanmu ketika ngerjain 'Louder Than Bombs' atau 'Strangeways, Here We Come', terangnya.
"Tapi tetep aja, kamu masih memposisikan diri sebagai mesin kutip untuk para media yang membutuhkan judul jelek dari pernyataan yang dipotong dariku. Please stop. Ini udah 2022, bukan 1982," pungkas Morrissey tegas.
Waduh, semoga lekas baikan lagi aja deh ya, Om Morrissey dan juga Om Johnny.