Sejarah dan Asal-Usul ‘Nusantara’ yang Jadi Nama Baru Ibu Kota Negara

Selasa, 18 Januari 2022 | 17:24
Kolase Wikimedia

Peta wilayah Kerajaan Majapahit dan Patihnya, Gajah Mada yang pernah mengucapkan istilah 'Nusantara'.

HAI-Online.com – Nusantara menjadi nama yang dipilih untuk ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, pemberian nama Nusantara itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.

Terus, apa sih sebenarnya alasan dipilihnya Nusantara untuk nama ibu kota baru Indonesia?

Suharso menjelaskan, nama Nusantara diambil karena kata tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.

"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia," ujar Suharso, seperti dikutip Kompas.com pada Senin (16/1/2022).

Suharso menuturkan, nama ibu kota tersebut awalnya ingin dimasukkan ke dalam RUU IKN, tetapi ditahan sebelum akhirnya diberikan konfirmasi oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara itu Presiden Jokowi mengatakan, ibu kota negara baru ini nantinya diharapkan nggak cuma memindahkan perkantoran. Namun lebih dari itu, IKN (Ibu Kota Negara) dibangun sebagai kota baru yang kompetitif di tingkat global.

"Ibu kota baru ini bukan semata-mata memindahkan fisik kantor-kantor pemerintahan. Tujuan utama adalah membangun kota baru yang smart," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Mengenal 9 Suku Tertua di Indonesia, Ada yang Udah Berusia 1 Juta Tahun!

Sejarah dan asal usul nama Nusantara

Merangkum laporan Kompas.com, nama Nusantara sendiri muncul pada masa Kerajaan Majapahit di sekitar abad ke-14. Nah saat itu Nusantara dipakai dalam konteks politik.

Jadi secara politis, kawasan Nusantara terdiri dari gugusan atau rangkaian pulau yang terdapat di antara benua Asia dan Australia, bahkan termasuk Semenanjung Malaya.

Wilayah itu dikategorikan Majapahit sebagai Nusantara. Nusantara tercatat diucapkan oleh Gajah Mada, patih Majapahit.

Gajah Mada mengucapkannya lewat sumpah yang dikenal sebagai Sumpah Palapa.

Sumpah itu diucapkannya saat upacara pengangkatan menjadi Patih Amangkubumi Majapahit. Sumpah Palapa berbunyi:

"Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa."

Yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah: "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."

Baca Juga: Arkeolog TemukanRuang Rahasia di Bawah Sphinx, Diduga Berisi Harta Karun!

Sebagian Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) justru waktu itu nggak termasuk dalam istilah Nusantara yang dimaksud Gajah Mada.Pasalnya,kerajaan-kerajaan di tanah Jawa sudah berada langsung di bawah pemerintahan Majapahit.

Kala itu, ada tujuh kerajaan di Pulau Jawa yang memberlakukan aturan Majapahit.

Tujuh kerajaan itu yakni Singasari, Daha, Kahuripan, Lasem, Matahun, Wengker, dan Pajang.

Karenanya, Nusantara digunakan untuk menyebut daerah di luar Majapahit yang perlu ditaklukkan.

Nusantara terdiri dari kata nusa yang artinya pulau, yakni pulau-pulau, dan antara yang berarti lain atau seberang.

Setelah Majapahit bubar, istilah Nusantara terlupakan. Nusantara baru kembali digunakan di abad ke-20.

Tokoh pendidikan nasional pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, mempopulerkannya kembali. Nusantara digunakan sebagai alternatif dari Nederlandsch Oost-Indie atau Hindia Belanda.

Berabad-abad kemudian, istilah Nusantara pun masih kerap digunakan sebagai padanan dari negara Indonesia yang cukup dikenal secara global. (*)

Baca Juga: Kenalan sama Frank Fiegel, Sosok Inspirasi Kartun Popeye yang Dikenal Nggak Kenal Takut!Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Nama Ibu Kota Baru Nusantara, Berikut Alasan dan Sejarahnya"

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya