Padahal menurut kepala petugas medis di San Diego Humane Society, Zara Hedge, sains tidak membuktikan teori warna bulu memengaruhi kelakuan dan sifat kucing.
Banyak stereotip mengenai kepribadian kucing orendaripada kucing lainnya. Menurut Hedge hal ini tidak sepenuhnya benar.
"Saya sudah melihat dan bekerja dengan ratusan kucing oren dan melihat berbagai macam tipe kepribadian," kata Hedge dilansir dari Kompas.com, Sabtu (8/1/2021).
Baca Juga: Kucing Oren Sering Dianggap Barbar, Ini Faktanya Menurut Sains
Dia mengungkapkan, kepribadian dan cara sosialisasi kucing kepada manusia, serta hewan lain itu dipengaruhi oleh pola asuh yang diajarkan pemiliknya.
Sehingga, belum tentu kucing oren maupun kucing warna tertentu dapat dianggap barbar atau pembuat onar.
Faktanya, kucing oren adalah kucing favorit banyak orang, sehingga hewan ini sering menjadi maskot di berbagai hal.
Morris the Catmisalnya, kucing oren yang menjadi maskot makanan kucing merek 9 Lives dan kucing pada serialGarfieldyang memiliki bulu berwarna oranye.
Hedges menduga pencipta karakter kucing tersebut memiliki kucing oranye sebagai hewan peliharaan.
"Dari sudut pandang pemasaran, itu masuk akal," ujarnya.
Selain kucing oren, kucing tiga warna juga menjadi salah satu kucing yang banyak disukai pet lover. Mereka disebut-sebut sebagai kucing yang sangat aktif dan lincah.
Sebuah studi tahun 2016 dariUniversity of CaliforniadiDavismenemukan sedikit perbedaan terkait perilaku kucing dengan warna bulu yang berbeda.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Pengabdi Setan 2: Communion yang Bakal Lebih Serem!
"Saya juga mendengar bahwa kucing tuxedo cenderung lebih suka bermain daripada kebanyakan kucing," imbuhnya.
Nggak cuma itu, anggapan kucing hitam membawa kesialan bagi siapa pun yang memeliharanya juga ditampik oleh Hedge.
"Setelah hidup dengan banyak kucing yang berbeda selama bertahun-tahun, dan bekerja dengan lebih banyak lagi di tempat penampungan, saya dapat mengatakan bahwa stereotip ini tidak benar. Setiap kucing memiliki kepribadian uniknya masing-masing," pungkasnya. (*)