Kontra Sekolah Tatap Muka 100 Persen: Pelajar Berisiko Terpapar Varian Omicron

Selasa, 04 Januari 2022 | 10:56
HAI

Ilustrasi anak SMA dan SMK mempelajari soal pendidikan vokasi

HAI-Online.com- Kebijakan sekolah tatap muka 100 persen telah diberlakukan Pemprov DKI Jakarta, dimana tidak hanya 100 persen kapasitas siswa yang boleh belajar langsung dalam ruangan kelas, namun PTM juga dilangsungkan full, setiap hari dari Senin sampai Jumat.

Kebijakan tersebut diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

"PTM terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulis, Minggu (2/1/2022) kemarin.

Baca Juga: Pro Sekolah Tatap Muka 100 Persen Digelar: Learning Loss itu Nyata, Literasi Pelajar Menurun

Meski sudah berjalan sehari,anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak turut mengomentari kebijakan Pemprov DKI tersebut.

Menurutnya, keputusan DKI Jakarta menggelar tatap muka 100 persen di tengah penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron adalah pilihan yang berisiko.

"Ini keputusan yang cukup berisiko terhadap penularan," ujar Gilbert dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Gilbert bertutur, sekolah tatap mumatidak mendesak untuk dilakukan sekaligus, setidaknya hal itu bisa menunggu sampai capaian vaksinasi Covid-19 anak usia sekolah bisa selesai dilakukan semuanya.

Meski mayoritas anak usia sekolah di Jakarta sudah divaksinasi Covid-19, namun angka tersebut belum mencapai waktu aktif vaksin Covid-19 melindungi anak pelajar.

Sebabnya dibutuhkan waktu 2 pekan hingga 1 bulan lagi setelah disuntikkan vaksin Covid-19 dosis kedua untuk mencapai tingkat kekebalan.

Baca Juga: Ketat Banget! Sekolah PTM Kini Punya Kartu Pelajar Digital, Ortu Bisa Tahu Kalo Anaknya Bolos Kelas

Karena itu, Gilbert menyarankan, agar Pemprov DKI Jakarta tetap membatasi sekolah dan tidak langsung memberlakukan tatap muka 100 persen.

"Sebaiknya sebulan pembelajaran dibatasi dulu hingga timbul kekebalan (setelah vaksinasi)," sarannya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya