Benarkah Lulusan Vokasi Bisa ‘Level-nya’ di Bawah Sarjana?

Rabu, 27 September 2023 | 10:19
HAI

Ilustrasi memilih pendidikan lanjutan

HAI-Online.com – Lulusan vokasi bisa jadi kerapkali dianggap remeh oleh masyarakat, apalagi kalau dibandingin sama lulusan sarjana. Padahal, lulusan vokasi justru punya bekal keterampilan lebih yang mereka dapat selama perkuliahan, lho.

Pasalnya, materi pada jurusan vokasi memang lebih banyak diisi sama praktik dan keterampilan dibanding teori. Nah berbekal keterampilan khusus selama mengikuti perkuliahan tersebut, lulusan vokasi akan memiliki bekal pengalaman kerja yang lebih matang.

Jadi, secara umum lulusan sekolah vokasi udah punya bekal khusus untuk bersaing di era globalisasi.

Dibandingin sama sarjana, vokasi memang memiliki perbedaan pada tingkatannya pendidikannya. Masa studi vokasi pada umumnya lebih singkat dibandingkan dengan sarjana. Pada vokasi, jangka waktu pendidikan berkisar antara 1-4 tahun, tergantung jenjang yang dipilih.

Rata-rata mahasiswa bisa menyelesaikan studi mereka dalam 1 tahun untuk D1, 2 tahun untuk D2, 3 tahun untuk D3, dan 4 tahun untuk D4.

Sedangkan untuk sarjana, paling cepat menghabiskan 3,5 tahun untuk S1, 1-2 tahun untuk S2 dan untuk S3 bisa bervariasi, mulai dari 3-7 tahun.

Namun hal itu bukan menutupi keunggulan yang dimiliki para lulusan vokasi. Nggak cuma kesiapan menuju dunia kerja, ada banyak benefit yang kalian dapetin saat mengambil sekolah vokasi lho.

Melansir akun Instagram Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi & Profesi, Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, inilah 5 alasan lulusan vokasi itu bisa dibanggakan.

Baca Juga: Apakah Materi Vokasi Bisa Didapatkan dari Tempat Kursus? Begini Penjelasannya

  1. Skill lebih terasah
Seperti yang udah dibahas di atas, lulusan vokasi akan lebih siap memasuki dunia kerja. Sebab, selama kuliah mereka udah digodok dengan matang lewat kuliah-kuliah praktiknya. So, bagi mahasiswa vokasi, belajar itu nggak cuma di dalam kelas.

Meski begitu, bukan berarti lulusan vokasi nggak dapet pengetahuan teori. Kurikulum pada sekolah vokasi biasanya memuat 40 persen teori, dan sisanya praktek.

  1. Pengalaman jauh lebih kaya
Jika mahasiswa Akademik banyak diberikan dengan teori-teori, mahasiswa vokasi lebih banyak mengenyam perkuliahan praktik.

Hasilnya, pengalaman yang diperoleh mahasiswa vokasi jauh lebih kaya. Hal ini membuat mahasiswa vokasi lebih siap untuk turun ke dunia kerja karena udah punya bekal lebih.

  1. Banyak dibutuhin dunia kerja
Ada banyak lowongan kerja di perusahaan yang terbuka bagi tenaga terampil. Jadi, kamu nggak perlu galau soal masa depan.

Lowongan kerja untuk tenaga terampil lebih banyak dibutuhkan perusahaan. Justru di situlah keterampilanmu sangat dibutuhkan.

  1. Lulusan vokasi lebih siap hadapi MEA
Program Pendidikan Vokasi sejalan dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang membutuhkan tenaga terampil. Bahkan lulusan Pendidikan Vokasi dengan tambahan sertifikat, kerja di luar negeri justru bisa lebih hebat dari lulusan Akademik.

  1. Bisa lanjut studi
Lulusan vokasi nggak menutup peluang kalian untuk jadi orang sukses. Bahkan kalau mau, bisa jadi bos! Sebab, selain bisa langsung kerja, lulusan vokasi pun bisa lanjut ke jenjang S1.

Mahasiswa vokasi dan sarjana sama-sama punya peluang untuk melanjutkan studi lebih lanjut. Jadi, lulusan vokasi pun punya kesempatan buat lanjut pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bedanya dengan program sarjana yang bisa langsung meneruskan pendidikan ke jenjang magister, lulusan vokasi harus melanjutkan pendidikan secara bertahap.

Untuk vokasi, setelah menyelesaikan studi D4, kalian bisa melanjutkan studi pendidikan ke magister karena D4 sudah bergelar Sarjana Terapan, sehingga bisa langsung meneruskan ke S2.

Kalian pun nggak perlu khawatir karena saat ini ada banyak lembaga yang menerima pengambilan pendidikan S2 dari lulusan D4. Sementara jika kalian mengambil D3, kalian harus meneruskan ke S1 terlebih dahulu. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar