HAI-Online.com - Belakangan ramai kembali isu terkait wacana pemerintah Indonesia yang mengganti peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan robot atau artificial intelligence (AI).
Wacana PNS diganti robot ini sendiri bukan kali pertama ini mencuat.
Melansir dari kompasiana.com dari Nextren, wacana penggantian peran kerja PNS oleh robot sudah pernah beredar di tahun 2016.
Saat itu, pemerintah sedang gencar-gencarnya menggulirkan gagasan e-government, sehingga isu pengalihan PNS ke robot ikutan mencuat.
Hampir 5 tahun berlalu, wacana peran PNS diganti robot kembali mencuat seiring dengan rencana Pemerintah mengurangi jumlah PNS dalam beberapa tahun ke depan.
Wacana penggantian PNS ke robot ini digadang-gadang bakal menguntungkan Pemerintah maupun masyarakat.
Dari sisi Pemerintah, keuntungan akan diterima dari segi pengurangan beban anggaran yang selama ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan profesi PNS.
Untuk masyarakat, keuntungan akan datang dari segi administratif yang akan lebih cepat dan lancar dari sebelumnya.
Selain itu, praktek pungli yang selama ini masih sering terjadi juga bisa ditanggulangi dengan peran kerja PNS diganti robot.
Adapun nantinya robot yang dipakai untuk mengganti peran dan kerja PNS bukanlah sembarang robot. Melainkan, robot yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Baca Juga: Jadwal SNMPTN 2022 Udah Muncul, Catet Nih Tanggal-Tanggal Pentingnya!
Jadi, apabila wacana PNS diganti robot ini bener direalisasikan, nantinya nggak semua sektor, melainkan cuma beberapa, yang bakal diganti, .
Nah, sektor-sektor apa aja yang akan diganti dengan robot?
Wacana PNS diganti robot sebenarnya lebih mengarah pada otomatisasi atau digitalisasi pelayanan publik yang disebut e-government.
Pekerjaan-pekerjaan yang berupa pengisian secara berulang atau memperbarui data kependudukan (KTP, SIM, paspor) yang akan diganti perannya oleh robot.
Selain itu, robot juga bisa dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan standar (QnA, question and answer) yang ditanyakan oleh masyarakat melalui aplikasi.
Keputusan rutin yang berpola juga dapat diselesaikan dengan memanfaatkan data dan penggunaan teknologi AI.
Baca Juga: Terbuka Lebar! Ini 7 Prospek Kerja untuk Lulusan Prodi Sosiologi
Sejumlah pekerjaan berulang seperti mengisi atau bisa dilakukan melalui aplikasi.
Diharapkan, sektor-sektor tersebut dapat semakin meningkat pelayannya jika digantikan dengan robot. (*)