Demi Film 'Cahaya dari Timur', Chicco Jerikho Jadi Tukang Ojek di Maluku

Minggu, 28 November 2021 | 14:38
chicco.jerikho/Instagram

Chicco Jerikho mengungkapkan dirinya pernah sampai rela jadi tukang ojek setahun di Maluku demi mendalami peran untuk film 'Cahaya dari Timur'.

HAI-Online.com - Aktor Chicco Jerikho mengenang perjuangannya demimendalami peran sebagai pemuda Maluku dalam film ‘Cahaya dari Timur’

Berperan sebagai karakter Sani Tawainella, mantan pemain bola yangmendedikasikan dinya untuk melatih potensianak-anak setempat, Chicco sampai rela menjadi tukang ojek selama hampir setahun untuk mendalami perannya dalam film yang dirilis pada 2014 tersebut.

Setelah proses syuting sempat tertunda hampir dua tahun, Chicco Jerikho akhirnya kembali syuting film tersebut dan langsung diterjunkan ke Ambon, Maluku.

"Dikirim gue bolak-balik ke Ambon, benar-benar di Tulehu, ngojek, mancing. Makan ya sudah harus mancing gue di situ, kalau memang mau makan ya lu ngojek kalau enggak mancing," kata Chicco Jerikho, mengutip channel YouTube Daniel Mananta Network.

Baca Juga: Filosofi Kopi 3 Bakal Jadi Film Action, Dari Tukang Kopi Jadi Pegang Senjata Api

Chicco sendiri mengaku nggak ada masalah dengan kegiatannya selama mendalami karakter itu meski harus menjadi tukang ojek.

"Jauh lagi dari Tulehu ke Ambon itu kan lumayan sekitar hampir satu jam. Gue benar-benar jadi tukang ojek demi film," kenangnya.

Nggak main-main, Chicco menjadi tukang ojek di Maluku selama hampir satu tahun!

"Gue jadi tukang ojek, Ambon-Jakarta selama setahun ya. Ada, awalnya ada yang ngenalin, tapi sudah di-brief kalau panggilnya bukan Chicco, panggilnya karakter gue," ujarnya.

Proses dan kerja kerasnya pun akhirnya terbayar saat dirinya diganjar Piala Citra di Festival Film Indonesia.

Baca Juga: Geser Pamor 'Squid Game', Ini 4 Fakta Seru Soal Serial 'Hellbound'

Selain mengantar Chicco mendapat Piala Citra pertamanya, film Cahaya dari Timur juga berjaya di beberapa kategori lain.

Film dari Visinema Pictures ini total membawa pulang delapan Piala Citra pada saat itu. (*)

Baca Juga: Simak Kisah Perjalanan Rio Dewanto di Dataran Tinggi Gayo Lewat Film Dokumenter Filosofi Aroma Gayo

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya