Para aktivis mengatakan gerombolan pemerkosa dikerahkan untuk “menghancurkan” tahanan, dan memaksa mereka menandatangani “pengakuan” atau memberikan kesaksian palsu, saat melakukan skema mengerikan tersebut.
Setidaknya 40 narapidana diperlakukan secara brutal di depan kamera, meskipun, bukti yang dapat diandalkan menunjukkan jumlah yang lebih banyak, sekitar 200 korban.
Skema mengerikan itu terungkap dalam data rekaman 40 Gigabyte yang berhasil diselundupkan keluar dari arsip layanan penjara Rusia, oleh seorang napi asal Belarusia yang tak disebutkan namanya (anonim).
Setelah dibebaskan, pria itu menyerahkan salinan materi selundupan kepada juru kampanye diGulagu.net, yang telah menerbitkan sebagian dari video itu secara online, sambil menyerukan reformasi.
Mail Onlinemeninjau bagian dari materi tersebut, tetapi telah memutuskan untuk tidak mempublikasikan sebagian besar karena sifat isi rekaman yang sangat mengerikan.
Seperti diungkap aktivis, di dalamnya ada video pemerkosaan, intimidasi dan kekerasan berasal dari penjara di enam wilayah Rusia. Bukti itu sekarang akan diteruskan ke PBB dan Dewan Eropa.
Materi itu dibocorkan oleh seorang programmer Belarusia yang dipenjara di Saratov. Dia digunakan oleh pihak berwenang Rusia untuk menyusun koleksi video penyiksaan mereka, yang difilmkan pada camcorder milik penjara, menurut kelompok itu.
Baca Juga: Sering Disebut 'Neraka di Bumi', Inilah 3 Penjara dengan Kondisi Paling Buruk di Dunia
Programer IT itu pun merupakan bagian korban, dia sempat menjadi sasaran pemukulan dan penyiksaan, sampai akhirnya dia digunakan secara 'profesional' untuk mengarsipkan kumpulan video cabul dari beberapa penjara di daerah lain di Rusia.
Denganskillyang dimilikinya, dia ingin membalas dendam dengan cara menyalin koleksi video itu, dan membawanya keluar dari Rusiasetelah dibebaskan dan kini pria Belarusia itu mencari suaka politik di Barat.
Vladimir Osechkin, yang menjalankanGulagu.Net, mengatakan: “Kami memanggilnya Belarusia Snowden. Ini adalah pertama kalinya para pembela hak asasi manusia memperoleh informasi sebanyak itu, yang membuktikan sifat sistemik penyiksaan di penjara Rusia.”
Osechkin mengeklaim punya bukti bahwa 200 napi disiksa dan diperkosa oleh agen FSB dan FSIN di dalam penjaraRusia dengan 40 penggambaran di video yang lolos keluar sistem itu.
Atas kasus ini, pimpinan layanan penjara Rusiatelah meluncurkan penyelidikan atas video tersebut.
"Kalo keaslian bahan-bahan ini bisa dikonfirmasi, tentu saja, ini adalah alasan untuk penyelidikan yang serius. Tapi pertama-tama perlu dengan cepat namun tenang untuk menyelesaikan ini dan menetapkan keasliannya,” kata Juru bicara Presiden Rusia Vladimit Putin, Dmitry Peskov.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Rusia Kirim Aktris dan Sutradara ke Luar Angkasa untuk Syuting Film
Dari kejadian ini, Selasa (5/10/2021) malam, Kolonel Alexei Fedotov, 55 tahun, kepala layanan Saratov FSIN, mengundurkan diri. Tampaknya, dia menjadi orang yang terlibat dalam skandal tersebut.
“Fedotov menyusun surat pengunduran diri. Dia saat ini sedang berlibur, di mana dia mungkin tidak akan kembali bekerja," kata seorang sumber kepada Interfax. Selengkapnya...