Nggak Ada Kata Terlambat, Para Lansia di Jepang Jadi Pro Player Sampai Masuk Tim e-Sport Matagi Snipers

Sabtu, 02 Oktober 2021 | 17:49

Para Lansia di Jepang Jadi Pro Player Sampai Masuk Tim e-Sport Matagi Snipers

HAI-Online.com- Pepatah baik bilang, "Tidak ada kata terlambat untuk menjadi apa yang kamu inginkan."

Hal ini rupanya diamalkan betul oleh para manula alias manusia lanjut usia di Jepang, sehingga mereka memilih untuk menghabiskan masa tuanya dengan menjadi atlet pro player di tim e-sport bernama Matagi Snipers.
Berbeda dari tim e-sports pada umumnya, tim e-Sport lansia Matagi Snipers ini beranggotakan delapan personel yang seluruhnya tergolong usia senja.
Baca Juga: Tuai Pujian, Cowok Ini Rela Gendong dan Turuni Bukit Demi Antar Kakeknya Vaksinasi Covid-19
Meski begitu, soal kemampuan gaming, tentu keahlian para pemain lansia ini boleh diadu dengan gamers anak muda lainnya di permainan kompetitif, seperticounter strikesmisalnnya.
Nggak heran, meski diisi pemain berusia 66-83 tahunan, Matagi Snipers telah resmi menjaditim e-sports yang berbasis di kota Akita, Jepang.
Kedelapan anggota Matagi Snipers ini pun terbentuk dari seleksi di mana dari sesi audisi yang diikuti oleh 21 partisipan, merekalah yang terpilih dalam tim.

Para peserta ini dipilih berdasarkan kemampuan dan bakat mereka dalam bermain video game, meski bukan tergolong sebagai gamer.

Bahkan salah satu anggota tim, yakni Eba, seorang nenek berusia 67 tahun, mengaku bahwa ia belum pernah menjajal game hingga bergabung ke Matagi Snipers.

"Sebelum sekarang, saya tidak pernah memainkan video game sama sekali," ungkap Nek Eba dikutip dari KompasTekno, Sabtu (2/10/2021) ini.

Setelah resmi bergabung dengan Matagi Snipers, Eba mengatakan bahwa ia makin sering bermain video game dan merasakan dampak positifnya.

Baca Juga: Balenciaga x Fortnite Kolaborasi Bikin Fashion Item yang Bisa Dipake Virtual dan Nyata

Menurut Eba, kegiatan itu dapat membantunya mencegah gangguan kognitif. Sebab dalam bermain video game, pemain dituntut untuk menggerakkan mata dan tangan secara bersamaan.
Selain dari segi fisik, menurut Eda bermain game dapat membantu kemampuan berpikirnya tetap tajam, karena harus terus memikirkan strategi yang akan dilakukan di sepanjang permainan.

Tim Matagi Snipers diketahui kerap melakukan latihan rutin. Namun karena keterbatasan usia, frekuensinya tak sesering tim e-sports lain yang beranggotakan anak muda, yakni hanya dilakukan selama tiga kali dalam satu pekan.

Matagi Snipers berencana untuk memulai debutnya di platform Twitch dan YouTube mulai Oktober 2021 mendatang.

Mereka ingin berkompetisi di turnamen dan menang. Seperti namanya, tim ini berfokus untuk memainkan game dengan genre First-Person Shooter (FPS).

Matagi Snipers merupakan tim e-sports lansia pertama yang dibentuk di Jepang. Namun, tim-e-sports dengan konsep serupa sebenarnya sudah terlebih dahulu diterapkan di belahan dunia lain.

Baca Juga: Jadwal Pekan Kedelapan Hari ke-2 MPL Season 8, Big Match EVOS vs RRQ

Di Swedia misalnya, tim e-sports Silver Snipers yang beranggotakan personel berusia di atas 60 tahun ke atas juga pertama kali dibentuk pada tahun 2017.

Tim e-sport lansia tersebut diketahui memiliki fokus untuk bertanding pada game Counter-Strike: Global Offensive (CS: GO). (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya